LAPORAN : PARDY SIMALANGO -KABANJAHE
Kepemimpinan dr. Jasura Pinem, M.Kes selaku Dirut RSU Kabanjahe diragukan dan layak diganti. Pasalnya, di masa kepemimpinannya yang masih seumur jagung, sudah banyak menuai tanda tanya.
Seperti satu contoh, Sabtu (26/10) malam. Andi (31) warga Kabanjahe yang hendak membeli sirup Sanmol dan Omemox di Instalasi Farmasi atau lebih dikenal Apotik RSU Kabanjahe, seorang petugas apotik mengatakan bahwa obat yang hendak dibeli tidak ada setelah melihat selembaran kertas yang terletak di meja.
“Waktu aku beli obat di apotik bang karena anakku demam tinggi, ternyata kata perawat obatnya nggak ada (kosong), terus aku ke samping IGD bang. Aku cerita sama pegawai RSU Kabanjahe, dia bilang, ‘Maklum, apotik kita darurat, yang sakit itu aja nggak ada obatnya,” ujar Andi menirukan perkataan salah seorang pegawai RSU Kabanjahe.
Ditambah lagi, adanya dugaan ‘selingkuh’ antara dr. Jasura dengan Mendang br Ginting alias Molek dalam penanganan Instalasi gizi RSU Kabanjahe yang menangani urusan makanan dan gizi yang diperuntukkan bagi seluruh pasien.
“Setau saya, untuk urusan Instalasi Gizi biasanya itu dikelola oleh pihak rumah sakit itu sendiri. Kok Molek yang kelola?, emang Molek itu siapa?, atau mungkin karena dia disebut-sebut orang dekatnya Bupati. Kemaren saja aku lihat Molek datang ke bagian Instalasi Gizi itu malam,” ujar seorang warga beberapa waktu lalu.
Sementara, saat itu, Kasi Humas RSU Kabanjahe Dr. Ria Putra Purba saat dikonfirmasi di ruang IGD mengatakan, mengenai urusan penanganan gizi untuk pasien RSU Kabanjahe saat ini ditangani oleh pihak rumah sakit itu sendiri. “Urusan gizi bagi pasien disini orang RSU sini juga yang tangani. Gak mungkin orang luar lah,” ujarnya.
Daftar buruk kepemimpinan dr. Jasura itu, ditambah saat beberapa waktu lalu, salah seorang dokter complain di apotik tersebut akibat obat yang diminta para medis tidak tersedia. Padahal, menurut Sekjen LSM Independent Brigade Nusantara Kabupaten Karo, John J Ginting, SH, dana obat-obatan tersebut sudah ditampung dalam anggaran APBD 2013.
Dikuatkan lagi, permasalahan honorer dan Pegawai Harian Lepas (PHL) di RSU Kabanjahe beberapa waktu lalu terkait dugaan pemberian upeti terhadap dr. Jasura Pinem yang saat masih menjabat sebagai Plt.
Terkait kebobrokan RSU Kabanjahe dikuatkan oleh Kasi Humas RSU Kabanjahe Dr. Ria Putra Purba. Dia mengatakan bahwa dirinya juga sering membeli obat ke apotik itu, tapi tidak ada (kosong).
“Masalah obat-obatan bukan kita yang menentukan, tapi pihak PT. ASKES yang mengatur. Saya juga sering belik obat kesitu tapi tidak ada,” ujar Kasi Humas sembari berjalan keluar menghindari kamera.