LAPORAN : PARDY – TANAH KARO
Harga buah tomat dan sayur pahit di Karo terus anjlok sehingga membuat para petani mengeluh. Hal ini dialami seorang petani tomat yakni Natanael Perangin-angin (32) warga Desa Sukatendel Kecamatan Tiganderket Kabupaten Karo Senin (2/7) saat panen tomat dan mengeluh akibat anjloknya harga tomat dan sayur pahit dipasaran.
Kepada wartawan, Natanael mengaku sudah sekitar satu bulan lebih harga pasaran tomat mengalami penurunan harga hingga mencapai Rp 1.000 bahkan Rp. 800 / Kg. Hingga saat ini, harga ini terus bertahan dan tidak mengalami kenaikan. Bahkan terus menerus anjlok dari harga yang semula Rp 1.200/Kg hingga mencapai Rp 800/Kg.
Dikatakannya, hal ini membuat ekonomi rumah tangganya sedikit kesulitan apalagi pada saat ini diperlukan biaya kebutuhan sekolah anaknya untuk menyambut tahun ajaran baru nanti. Kebutuhan anak sekolah yang yang harus dipenuhi terutama untuk membeli sepatu, tas, baju, celana, dan buku sangat diperlukan biaya. Dalam hal ini, pria ini mengaku sedikit mengalami kesulitan dan ikut mengeluh karena harga tomat yang di panennya tidak pernah meraup keuntungan karena harganya terus anjlok.
Terpisah, hal senada juga diutarakan Semangat Ginting (60) warga Desa Tiganderket Kecamatan Tiganderket yang juga mengeluh karena harga sayur pahit juga ikut anjlok dari harga semula Rp. 700 yang jatuh menjadi Rp. 500/ Kg. Akibat harga sayur pahit anjlok,membuat petani ini pusing dan kesulitan untuk keperluan biaya rumah tangga dan sekolah anak.
Dikatakannya, “Sudah tiga kali saya melakukan penanaman sayur pahit dan tidak pernah beruntung, bahkan terus menerus mengalami kerugian. Ini membuat saya kewalahan karena harga sayur pahit terus anjlok. Sementara biaya kebutuhan sekolah anak sudah mendesak dan tidak bias ditunda. Bagaimana pun situasinya, biaya kebutuhan sekolah anak harus diupayakan dan tidak mungkin tidak, karena ini untuk keperluan sekolah anak,“ jelasnya.