LAPORAN : JOHN/ PURNA – KABANJAHE
Suasana di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kabanjahe mendadak heboh, Selasa (10/7) terkait tewasnya salah seorang narapidana tersangkut kasus perampokan, Mimpin Ginting alias Pak Mahdi (66) warga Desa Mulawari, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo. Namun, sangat di sayangkan tidak ada satu pun pegawai Rutan yang ditemui bersedia memberikan informasi kepada wartawan soal kebenaran informasi tersebut.
“Besok aja kalian datang, mayatnya (Mimpin Ginting) sudah diantar ke kampungnya. Kalau mau konfirmasi besok saja, Kepala Rutan sudah pulang,” kata seorang pegawai berbaju dinas Rutan ketika ditemui sejumlah wartawan, Rabu (11/7) sekira jam 16.00 wib.
Sejumlah keterangan secara simpang siur yang dihimpun tewasnya, Mimpin Ginting alias Mahdi otak pelaku kasus perampokan dengan kekerasan yang terjadi dirumah, Suranta Ginting di Desa Lingga Julu, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, tewas karena gantung diri. Sebagian informasi menyebutkan, korban ditemukan tewas dalam posisi tidur di blok C3 Rutan Kabanjahe.
Sekedar mengingatkan, Mahdi Ginting ditangkap polisi pada, Kamis 17 Februari, 2011 lalu dari Jalan Wagimin Kabanjahe karena tersandung kasus aksi pembongkaran rumah dengan kekerasan sehingga berhasil membawa kabur sejumlah perhiasan berharga seperti, Cincin 6,6 gram, satu unit Laptop, uang tunai Rp 13 juta, emas seberat 627 gram, dan sebuah HP serta satu unit Mobil Grand Vitara BK 1390 SK.
Sementara Kepala Desa Mulawari Kecamatan Tigapanah, Bebas Kemit membenarkan bahwa salah satu warga desanya sedang suasana berduka dan masih disemayamkan di Jambur Losd Desa Mulawari.
“Jenazah korban (Mimpin) dijemput pihak keluarga dari RSUD Kabanjahe. Tidak ada di temukan luka maupun tanda penganiyaan di tubuh korban, kata pegawai Rutan dia tewas karena sakit. Siang tadi (rabu) jenazah sudah di semayamkan secara agama Islam di perkuburan Desa Mulawari,” kata Kades Mulawari, Bebas Kemit melalui hapenya, Rabu (11/7) sekira jam 16.30 wib.