LAPORAN : FERRI – MEDAN
Pasca Bentrokan antara ormas PP (Pemuda Pancasila) dan Ikatan Pemuda Karya (IPK) pada Minggu (15/7) lalu, keaadaan sepertinya semakin memanas, Selasa (17/7) dinihari sekitar pukul 04.00 wib pos PAC IPK Labuhan Deli dirusak dan dilempar bom Molotov, sehingga membuat inventaris didalam pos milik IPK hangus terbakar.
Meski tak ada korban jiwa, kondisi kantor tersebut tampak berantakan dengan kondisi kaca jendela pecah dan beberapa kursi terbakar. Informasi yang di terima SUMUTBERITA.com, kantor IPK yang beralamatkan di Jalan Serbaguna Gang Lanjar No 10, Helvetia itu dibakar orang tak dikenal yang menggunakan mobil dan sejumlah sepeda motor. Setelah sampai di depan kantor IPK tersebut, mereka langsung melemparkan botol diduga berisi bensin yang bercampur dengan api yang sudah menyala.
Dua orang penjaga Posko PAC IPK, merupakan bapak anak, nyaris tewas terbakar di dalam pos saat penyerangan tersebut. Mereka berhasil selamat karena teriakan warga yang terbangun akibat keributan terjadi. Peristiwa ini membuat warga sekitar lokasi kejadian, menjadi ketakutan. Jaya Krisna alias Dempet (50) dalam keadaan masih shock memberikan keterangan kepada wartawan mengatakan, saat kejadian dia masih tertidur. Dia dibangunkan putranya Fauzan Muhmammad Azis alias Rohid (12), ada belasan orang mengamuk menghancurkan kaca dan berteriak menyuruh mereka keluar.
Dikatakan, dari keterangan anaknya yang melihat jelas kejadian, belasan pria memakai baju seragam organisasi PP tersebut datang dengan satu mobil Xenia dan tiga kendaraan roda dua Yamaha RX King. Begitu datang, kelompok ini langsung melempari posko dengan batu bata yang telah disediakan sebelumnya. Kelompok pemuda itupun memecahkan kaca nako dan menggedor-gedor pintu. Kelompok pemuda itu dilengkapi senjata tajam dan benda tumpul.
“Mereka teriak-teriak mengancam akan membakar dan menghanguskan posko ini. Aku ketakutan mau keluar, tapi karena takut gerendel pintu terbuka. Untunglah aku menahan pintu dengan kursi, kalau tidak kami pasti dibantai mereka,” tukasnya lagi.
Salah seorang saksi mata lainnya Budi (29) mengatakan, para pelaku menyerang dengan membabi buta. Mereka menghancurkan kaca jendela dan membakar isi kantor dengan bom molotov. Pelaku juga mengancam membunuh ke dua penjaga posko bila tidak segera keluar dari dalam kantor. “Kalau orang itu keluar, pasti mati dibantai. Untung tak keluar,” tukas Budi.