Briptu Polorosi Sembiring Aniaya Duda Hingga Babak Belur

banner 468x60

“Ngak Senang Kakak Dijadikan Istri Kedua”
LAPORAN : JOHN/ SEMPURNA/ LAMS – TANAH KARO

Kinerja Polisi Daerah Sumatera Utara di bawah komando orang nomor satu Kepolisian Sumut Irjen.Wisjnu Amat Sastro tercoreng dan tercoreng lagi. Betapa tidak, baru kemarin oknum Polisi yang bertugas di Polres Simalungun mencuri sawit. Kini di tambah lagi perbuatan buruk Briptu.Polorosi Sembiring melakukan penganiyaan secara rame-rame terhadap Arsyad Tarigan Sibero (33) Rabu (1/8) sekira pukul 23:00 Wib di Kecamatan Barus Jahe, Kab Karo.

banner 336x280

Kronologis kejadian berawal dari cinta sama cinta. Veronika Br Sembiring warga Desa Peceren Berastagi sudah Satu Minggu tinggal serta bersama Arsyad di Desa Bulan Jahe, Kecamatan Barus Jahe dengan tujuan mereka berdua “NANGKIH (Bahasa Karo-red) artinya, membawa calon istri ke rumah laki-laki. Namun, berujung kepengeroyokan.

Ceritanya, Arsyad selaku korban pengkeroyokan bermukim di Desa Bulan Jahe, didatangi abang kandung dan sanak keluarga lainya dari calon istri dengan mengendarai kenderaan roda empat Suzuki Zebra BK 894 LS. Didalam kenderaan itu ada berkisar delapan orang pria dan wanita, ketika berada di dalam rumah korban, mereka mengajak Veronika Br Sembiring (31) yang tak lain kakak kandung oknum Polisi itu untuk pulang ke Berastagi.

Ajakan keluarga calon istri Korban tak sepenuhnya dilepas begitu saja oleh Arsyad, dengan sambutan kata-kata korban meminta agar dirinya ikut juga ke rumah calon istrinya bermukim di Desa Peceren Berastagi,” Ngak bisa begitu aja, aku harus ikut bersama istriku kerumah sana,” ujar Arsyad menirukan perdebatan malam itu kepada wartawan, Kamis (2/8) sekira pukul 13:30 Wib di Puskesmas Barus Jahe.

Perdebatan ringan berlanjut di dalam mobil, korban hanya bertemankan istri langsung dapat hadiah bogeman mentah kearah wajah lalu diikuti tinjuan dari arah bangku belakang secara bertubi-tubi kearah kepala dan wajah hingga memar dan bengkak

Pukulan dan bogeman mentah di dalam mobil tidak membuat puas para pelaku tak lain abang kandung istrinya yang juga oknum Polisi bernama, Polorosi Sembiring,Cs minta agar mobil diberhentikan. Dipertengahan antara Desa Tiga Jumpa, Korban dipaksa turun dengan tunjangan dan pukulan hingga terjatuh dari dalam mobil, sudah jatuh mereka secara membabi buta memukuli bahkan salah seorang pelaku ada mengunakan alat Double Stik sampai korban tak sadarkan diri alias pingsan.

“Seingatku Tiga dan Empat orang termasuk Polorosi Sembiring juga ikut memukul serta menunjangi aku, dan aku lihat ada dari keempat pelaku memakai alat Double Stik, bahkan istriku juga kena imbas kearoganan mereka di bagian tangan. Akibat bogeman dan pukulan bertubi-tubi hingga kondisiku melemah sampai aku pingsan lalu ditinggal pergi oleh para pelaku,” ujar Arsyad lagi.

Masih diutarakan Arsyad, Kamis (2/8) pagi sekira pukul 08:00 Wib dirinya terbangun terasa pegal-pegal disekujur tubuh dan darah segar menetes dari muka. Dengan bantuan warga sekitar lantas korban di bawa ke Rumah Sakit terdekat untuk pertolongan pertama.

Di Puskesmas Desa Barus Jahe, korban di tangani oleh dr.Mustini br Sitepu mengatakan bahwa korban mengalami, Luka Robek di bagian kepala belakang, luka Memar disekujur tubuh, Mata sebelah kiri bengkak, dan Luka Goresan di sekujur Punggung.

Terpisah, Kapolsek Barus Jahe AKP.Inget Sembiring ketika di konfirmasi M24 membenarkan dengan adanya kejadian penganiayaan secara pengeroyokan di pertengahan Desa Tiga Jumpa atas nama korban Arsyad Tarigan Sibero.

Ditanya, soal oknum Polisi yang informasinya bertugas di Satuan Intelkam Mapolresta Medan ikut serta memberi hadiah berupa bogeman mentah kearah muka korban hingga Bengkak dan mengeluarkan darah nanah, Perwira Tiga Balok Emas ini tiba-tiba pakum, terdiam lantas berbicara untuk apa kalian itu..??.

“Memang dia anggota Polisi bertugas di Medan, tapi kalau bisa aku bela Polisi lagian pihak korban tidak ada yang keberatan, jadi ngak usah pala dibesar-besarkan pelaku tidak kami tahan,” ungkap Inget Sembiring seolah tegas sembari menunjuk oknum Polisi tersebut.

Sementara itu, Gesmani Sitepu selaku sanak keluarga dari Arsyad Tarigan mengaku keberatan atas tindakan oknum Polisi yang semestinya menjaga keamanan dan melindungi masyarakat namun malah berbuat onar dengan cara bersama sama. ,” Permasalahan ini tadi malam langsung aku sendiri yang melaporkan kepada oknum Polisi yang bertugas di Polsek Barus Jahe bermarga Marpaung,” tegas Gesmani singkat.

banner 336x280