LAPORAN : PARDY SIMALANGO – KABANJAHE
Seorang anak bernama Tiara Angelinta br Sembiring (8) warga Jalan Mariam Ginting, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo yang merupakan Putri kandung Ketua FKPPI Tanah Karo disekap dan disiksa oleh dua orang pegawai Indomaret, Sabtu (27/7) sekira pukul 12.00 Wib. Kejadian tersebut terjadi akibat hal sepele, hanya karena ia kekurangan uang belanja berjumlah Rp 5 ribu saat membeli dua botol minuman.
Hal tersebut diutarakan korban (Tiara-red) kepada petugas saat membuat pengaduan ke Unit SPKT Polres Tanah Karo didampingi orang tuanya Talenta br Bangun (39), Sabtu (27/7) sekira pukul 16.15 Wib. Diutarakan korban, kejadian yang menimpanya tersebut, berawal saat sepulang sekolah ia langsung menuju rumah untuk mengganti pakaiannya dan hendak kembaliu ke sekolah untuk latihan drum band menjelang pawai pada tanggal 17 Agustus mendatang.
“Siap ganti baju di rumah, aku mau berangkat ke sekolah untuk latihan drum band. Sebelum berangkat, aku beli minuman dulu ke Indomaret di Simpang Enam untuk minuman ku di sekolah saat latihan. Sampai di Indomaret, ku ambil dua minuman botol terus ku bawa ke kasir, uang ku cuma Rp 16 ribu. Waktu ku bawa minuman itu, di bilang kasirnya uang ku kurang Rp 5 ribu, tapi aku tahu berapa harga minumannya semua,” ujar anak yang saat ini bersekolah di SD Negeri 8 Kabanjahe ini sembari meneteskan air mata.
Namun, katanya, karena kekurangan uangnya sebanyak Rp 5 ribu itu, akhirnya ia dibawa oleh dua orang pegawai Indomaret ke bagian gudang belakang dan ia pun disekap serta disiksa. “Di gudang itu aku di tampar pegawainya itu. Mereka ada dua orang dan ada juga yang mencakar, mencubit kaki dan tangan ku serta menjambak rambutku,” tambahnya lagi sembari gemetaran.
Lanjut dikatakannya, dirinya disekap dan disiksa mulai pukul 12.00 Wib sebelum akhirnya ia di antarkan pegawai Indomaret tersebut ke rumah orang tuanya. Namun, setelah cukup lama mendapat siksaan dari pegawai tersebut, anak Ketua FKPPI Tanah Karo Adil Sembiring ini sempat dibawa keliling-keliling oleh mereka. Diduga, hal ini untuk menghilangkan rasa takut dan trauma yang sudah sempat dialami oleh anak itu.
“Tepat pukul 16.00 Wib, anak ku diantar oleh dua orang pegawai Indomaret ke rumah kami. Pada saat itu saya sempat curiga melihat keadaan anak saya karena saya melihat dia pucat dan menangis serta di bagian tangan dan kakinya terdapat luka cakar. Saya pun bertanya ke pegawai Indomaret itu, ‘Dari mana anak saya ini kalian bawa?, lalu dijawab pegawai itu, ‘Anak Ibu ini tadi beli minuman di Indomaret, uangnya kurang Rp 5 ribu, jawab mereka.
Saat itu, korban langsung menceritakan kejadian yang menimpanya kepada Ibunya, “Tadi aku ditahan orang ini di gudang Indomaret itu mak karena kurang uang ku Rp 5 ribu waktu beli minuman untuk latihan di sekolah. Aku dimarahinya, dicakar, dijambak, sama ditampar orang itu. Lihat min tangan sama kaki ku ini udah berdarah,” ujar anak itu sembari menangis dan menunjuk luka cakar di kaki dan tangannya.
Melihat itu, seketika orang tua anak itu (Talenta-red) marah. “Jadi kalau cuma karna kurang sajanya anak ku ini, kenapa harus kalian tahan dan siksa dia, kan bisa gak usah kalian kasih minuman itu?,” ujarnya menirukan perkataannya kepada kedua pegawai itu saat itu. Namun, dengan mudahnya pegawai tersebut menjawab, “Itulah buk, biar ibu tahu aja gimana kelakukan anak ibu,” ujar kedua pegawai itu dan meninggalkan rumah orang tua korban.
Tak tahan melihat kondisi anaknya, Talenta pun membawa anaknya itu ke RSU Kabanjahe untuk berobat dan visum. Setelah kondisi anaknya memungkinkan, Talenta membuat laporan pengaduan atas kejadian tersebut ke Unit SPKT Polres Tanah Karo yang tertuang dalam Nomor: STPL/582/VII/2013/SU/RES T.KARO a/n pelapor TALENTA BR BANGUN. Hingga berita ini dikirim ke meja redaksi, Tiara Angelinta br Sembiring masih diperiksa.