LAPORAN : PARDY SIMALANGO – MEREK, TANAH KARO
Pasca pemberitaan kibaran bendera sangsaka merah putih yang tampak kumal dan sobek dipasang di tugu perjuangan Merek, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, membuat keindahan arti sebuah kemerdekaan RI terkesan abstrak. Pasalnya, bendera yang sudah tak layak kibar itu tidak kelihatan lagi di tugu kebanggaan, namun hingga kini belum ada tanda-tanda pemasangan bendera baru.
Sementara, Camat Merek Data Martina, S.Sos yang berkali-kali dihubungi sejumlah wartawan selalu saja bungkam alias membisu. Konfirmasi lewat pesan singkat (SMS) yang berulang-ulang dilayangkan ke orang nomor satu di Kecamatan tersebut tidak pernah membuahkan hasil.
Sikap ketertutupan Camat Merek menuai kritikan pedas dari sejumlah warga yang melintas. Salah satunya, Latif Purba (26) warga Kecamatan Kabanjahe. Menurutnya, Data Martina belum layak jadi seorang pemimpin di ibu kota kecamatan. “Wanita berambut kribo itu belum pantas menjabat Camat, dia masih wajar jadi Kepala Lorong (Keplor) saja. Masa setingkat Camat tidak bisa membijaksanai pemasangan bendera baru, terlebih-lebih jelang HUT Kemerdekaan RI saat ini,” ujar Purba, Selasa (13/8) di Kabanjahe, ketika melihat hasil foto tugu tanpa bendera bidikan wartawan.
Komentar berbeda terlontar dari mulut Ilham Supandy (30) warga Kabanjahe dan L. Munte (40) warga Kecamatan Merek. Menurut kedua warga tersebut, pemasangan bendera baru di tugu tersebut ada baiknya sebelumnya berkoodinasi dengan pihak Pos Lantas yang berjaga dekat tugu. Karena sedikit banyaknya kendaraan besar jenis truk yang sering melintas dekat tugu dan tiba-tiba berhenti salah satu faktor mempengaruhi cepatnya bendera tersebut rusak akibat hempasan angin.