OLEH : RICA KABAN | pembaca SUMUTBERITA.com
Kita pasti sering membandingkan anak kita dengan anak lain sebayanya. Kadang kita cemas saat melihat anak lain lebih tinggi badannya, atau sudah lancar bicara, sedangkan anak kita belum. Sebalikknya ada rasa bangga jika anak kita sudah bisa berjalan saat temannya masih belajar berdiri. Tumbuh kembang anak memang bervariasi, tidak sama anak satu dengan anak lainnya. Namun kita juga harus waspada jika tumbuh kembang anak kita tidak normal.
Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan dalam besar, jumlah,ukuran. Misalnya berat badan, tinggi badan, lingkara kepala. Sedangkan perkembangan adalah bertambahnya kemampuan fungsi tubuh, termasuk perkembangan emosi, intlektual dan tingkah laku. Ganguan pertumbuhan biasanya diamati dengan kurva pertumbuhan berat badan yang ada di kartu menuju sehaat (KMS) atau buku kesehatan ibu dan anak ( KIA). Setiap kali anak kontrol kesehatan untuk imunisasi biasanya KMS akan diisi dan lingkaran kepala juga diukur. Jika kurvanya tidak sesuai dengan yang diharapkan sebaiknya segera konsultasi ke ahli ( spesialis anak). Untuk perkembangan anak, kita dapat mengamati tingakah lakunya sehari-hari saat di ruamh atau di lingkungn. Ada beberapa parameter perkembangan yang dipakai untuk menilai perkembangna anak balita, antara lain.
1. Tingkah laku sosial, yaitu aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dengan lingkungannya.
2. Motorik, berhubungan dengan kemampuan mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang memerlukan ketelitian, misalnya menggambar, memegang benda kecil, mengancingkan baju.
3. Bahasa, yaitu kemampuan untuk memberikan respon terhadap kata-kata, mengikuti perintah dan berbicara spontan.
4. Motorik kasar, yaitu aspek yang berhubungan dengan gerak anak dan sikap tubuhnya.
Ganguan tumbuh kembang dapat terjadi karena kelainan genetik, penyakit infeksi yang dialami ibu semasa hamil, penyakit yang dialami anak atau kurangnya stimulasi pada anak. Kadang ganguan ini tidak dapat dihindari, tetapi jika diketahui sejak dini diharapkan dapat mendukung perkembangan anak selanjutnya. Sebagai orangtua, kita juga harus mengetahui kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang, yaitu:
Asuh, meliputi gizi yang baik, imunisasi, kebersihan, pengobatan, pakaian, tempat tinggal, dll
Asih, hubungan yang erat antara orangtua dengan anak merupakan syarat mutlak tumbuh kembang anak yang baik.
Asah, stimulasi mental merupakan awal proses belajar pada anak.
Kita juga dapat menggunakan “milestone perkembangan balita dan anak prasekolah” dibawah ini menjadi patokan:
0-3 bulan
– Belajar mengangkat kepala
– Mengikuti objek dengan mata
– Melihat wajah orangtua dengan tersenyum
– Terkejut terhadap suara
– Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran, kontak.
– Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
– Menahan benda yang ada dalam genggaman.
3-6 bulan
– Berbalik dari tengkurap keterlentang
– Mengangkat kepala 90°, mengangkat dada dengan bertopang tangan.
– Mualli meraih benda yang ada dalam jangkauan
– Berusaha memperluas pandangan
– Mengarahkan mata pada benda kecil
– Tertawa, menjerit karena gembira/ diajak bermain.
– Tersenyum bila melihat mainan lucu, gambar pada saat bermain sendiri.