LAPORAN : ILHAM SUPANDI/ KRISTOP SIMALANGO, A.Md – TANAH KARO
Seputar pemberitaan kinerja Dirut RSU Kabanjahe, dr. Jasura Pinem, M.Kes semakin hangat untuk diikuti oleh pembaca. Kenapa tidak, Senin (18/11) sekira pukul 12.00 Wib, sejumlah kuli tinta termasuk Pardi Simalango, ST (wartawan Harian Simantab) yang sedang bercerita sembari menikmati minuman kesukaannya di salah satu warung kopi di Jalan Letnan Rata Perangin-angin, Kabanjahe, seketika parkir satu unit mobil Kijang Kapsul berwarna kuning dikendarai oleh orang yang sangat dikenal.
“Kami pun menyapa sembari menawarkan minuman sama dia (berinisial BK). Singkat cerita, ketika mengobrol sama teman-teman Pers, tiba-tiba dia (BK) mengatakan, Dek, semalam ada yang cari-cari kam berkisar 10 orang preman ‘bayaran’, orang itu bawak kelewang semua, terus dijumpainya aku. Di bilang orang itu mau mencari kam (Pardi), katanya ada kam beritakan Rumah Sakit Umum Kabanjahe tentang perselingkuhan,” ujar Pardi menirukan perkataan BK.
Kembali diingatkan, sebelumnya, pada penggalan alinea berita tersebut dituliskan, “Ditambah lagi, adanya dugaan ‘selingkuh’ antara dr. Jasura dengan Mendang br Ginting alias Molek dalam penanganan Instalasi gizi RSU Kabanjahe yang menangani urusan makanan dan gizi yang diperuntukkan bagi seluruh pasien”.
Lanjut cerita, setelah mengungkapkan perkataan itu kepada Pardi, BK mengaku bahwa Pardi adalah adiknya. “Udahlah, adek kitanya itu (Pardi), gak usah diperbesar masalahnya, ku bilang sama orang itu. Jadi gimana bang, kami terima saja uang itu (‘bayaran’)?, kata orang itu. Terima saja, ku bilang,” ujar BK menirukan perkataan preman itu kepada Pardi.
Saat disinggung apakah kedatangan preman ‘bayaran’ dari luar kota itu atas suruhan dr, Jasura Pinem, BK mengaku tidak tahu akan hal itu. “Gimanalah, aku pun semalam sudah mabuk waktu orang itu datang. Ditambah lagi, ada telepon masuk ke Handphone ku semalam. Makanya gak begitu ku dengarkan apa kata mereka,” ujar BK lagi.
Terpisah, ketika hal ini dikonfirmasi kepada Dirut RSU Kabanjahe, dr. Jasura Pinem, M.Kes, Senin (18/11) sekira pukul 17.35 Wib melalui pesan singkat, namun tidak dibalas. Meski dilayangkan panggilan masuk, sepertinya dr. Jasura Pinem enggan menekan tombol hijau.