LAPORAN : BAMBANG FRANSISCO – KABANJAHE, TANAH KARO
SUMUTBERITA.com | Luncuran awan panas sejauh 4,5 km ke arah Tenggara – Selatan gunung Sinabung (Desa Sukameriah, Kecamatan Payung) pada Sabtu (1/2) lalu telah merenggut 15 korban jiwa dalam sekali terjangan saja. Sedangkan 2 korban lagi masih dirawat intensif di RS Efarina Etaham, Kabanjahe. Tidak ketatnya penjagaan pada gerbang masuk ke areal zona merah (red zone) sesuai rekomendasi PVMBG yaitu radius 5 km dari puncak kawah dinilai sejumlah pihak sebagai penyebab petaka tersebut. Karena masyarakat dapat dengan bebas masuk ke zona merah.
Warga Desa Gurukinayan, Paidi Surbakti (47) yang ditemui wartawan, Selasa (4/1) di simpang menuju desanya mengatakan, penjagaan di simpang Desa Gurukinayan sejak dikeluarkan rekomendasi zona bahaya memang ada, namun warga tetap nekat masuk ke zona bahaya melalui jalur – jalur tikus, tidak sepenuhnya dapat diperhatikan oleh petugas jaga.
Dikatakannya lagi, warga Desa yang tetap membandel masuk ke zona larangan tidak sepenuhnya bisa disalahkan, kebutuhan ekonomi yang mendesak membuat mereka tetap nekat memasuki dalam zona merah untuk memanen hasil pertaniannya.
” Mereka juga tidak bisa disalahkan, sebab kebutuhan ekonomi juga mendesak, karena dalam keadaan mengungsi kami tidak dapat bekerja dan berpenghasilan,” ujarnya.
Kapolsek Payung, AKP D Munte yang juga ditemui di simpang Desa Gurki mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan TNI memperketat penjagaan di persimpangan menuju Desa untuk mencegah agar masyarakat tidak lagi membandel masuk ke dalam Desa.
Namun disela wawancara dengan kapolsek, seorang pemuda dengan mengendarai sepeda motor datang dari arah Desa gurukinayan hendak keluar membawa hasil pertanian, lantas Kapolsek langsung memberi peringatan keras kepada warga yang membandel tersebut.
“ Nah liat sendiri kan, entah dari mana dia masuk, dari tadi kami berjaga tidak ada seorang pun yang masuk melalui portal ini, kalau dia kenapa – kenapa kan kita juga yang repot,” kesal Munte.
Sementara itu, informasi yang diperoleh dari petugas PPGA Sinabung, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Indra mengatakan, hingga jam 18.00 Wib telah terjadi 4 kali erupsi, dengan ketinggian kolom debu 1 km dan luncuran awan panas sejauh 2,5 km.
Dikatakannya hingga kini aktivitas kegempaan sinabung baik gempa hybrid, guguran masih tinggi serta tremor juga masih terus terekam secara terus menerus.