LAPORAN : PARDI & BARON PURBA – TANAH KARO
Meramaikan Pemilu 2014, salah satu rumah produksi di Medan, Makro Studio mempersembahkan sebuah drama Karo bertajuk DAPIL 3 1/2 (Daerah Pemilihen Telu Setengah). Drama ini mengisahkan bagaimana strategi tiga orang calon legislatif (caleg) dengan partai yang berbeda dan dengan latar belakang caleg yang berbeda memperebutkan suara di satu daerah pemilihan.
Menurut Feridian Sembiring selaku sutradara, meski dirilis saat Pemilu, drama yang dijual dalam bentuk VCD ini tidak ada unsur kampanye terselubung mendukung salah seorang caleg, namun lebih bertujuan untuk mengajak masyarakat cerdas menyikapi keberadaan caleg parpol. Masyarakat jangan sampai tergiur hanya karena rupiah.
“Drama ini dirilis saat tahun politik, karena drama ini diharapkan mampu menyampaikan pesan bagaimana kalau manusia yang tidak punya kapabilitas ikut serta dalam caleg,” ujar Feridian Sembiring di Kabanjahe, Minggu (6/4).
Sejumlah adegan beberapa tokohnya rela melakukan apa saja demi melanggengkan keinginannya menjadi wakil rakyat. Salah satunya pergi ke dukun dan melakukan praktik money politik dengan menyuap masyarakat untuk memilih caleg yang bersangkutan.
“Materi dalam drama ini bersumber dari apa yang menjadi perbincangan di tengah masyarakat terkait strategi beberapa caleg yang diduga melakukan praktek money politik yang merupakan awal dari lahirnya korupsi dan mencederai nilai-nilai dalam demokrasi,” terang Feridian.
Karena drama ini bersifat menghibur, drama ini dikemas dan disajikan dengan santai dan sedikit humor. “Judulnya saja berat padahal isi drama ini santai dan banyak humornya,” tutup Feridian.
Sementara, dalam drama Dapil 3 1/2 ini diperankan oleh artis-artis Karo pendatang baru seperti Eso Pandia, Torot Munthe, Rafael Barus, Pardi Simalango, dan Baron Purba.