MEDAN-SUMBER
Arus penumpang Pelni dari Belawan kehilangan penumpang karena meski sudah ada diskon 40 persen tujuan Tanjungbalai Karimun, namun penumpangnya masih sangat minim sekali. Dari seat 2.500 KM Kelud, tiket terjual sampai 30 September hanya 700-an saja. Secara keseluruhan Pelni Medan Belawan masih merugi.
Manager Cabang PT Pelni Medan-Belawan Ridwan Mandaliko mengatakan tiket yang terjual itupun masih didominasi tujuan Batam. “Memang sekarang ini suasana arus penumpang masih Low-seasion dan diperhitungkan jumlah seat terjual tersebut bakal bertambah lagi. Sementara untuk keberangkatan kapal dua hari setelah Idul Adha, pesanan tiket belum ada,” katanya.
Dengan suasana yang ‘low-seasion tersebut, maka Pelni memberi diskon sebesar 40 persen khusus untuk tujuan Tanjungbalai Karimun (TBK) dan hal ini sudah berlangsung sejak Juli namun tiket terjual masih minim. Seperti Tarif kapal Belawan- TBK untuk kelas I (IA) Rp691.000, Kelas IB (Kelas II) Rp 567.000, kelas IIA (III) Rp392.000, kelas IIB (Kelas IV) Rp362.500. Sedangkan ekonomi Rp236.250 tanpa diskon.
Menurutnya, yang memanfaatkan jasa angkutan laut KM Kelud dari Belawan tujuan Tanjung Priok menyinggahi Tanjung Balai Karimun masih didominasi tujuan Batam yakni sebesar 80 persen, selebihnya TBK dan Tanjung Priok. Misalnya 1500 tiket terjual, di antaranya 1200 tujuan Batam, sisanya tujuan TBK dan Tanjung Priok. Sedangkan tujuan Tanjung Priok, Ridwan belum bisa mengungkapkan apakah ada pemberian diskon, karena masih dilihat pangsa pasarnya seperti apa nantinya. “Setiap pemberian diskon untuk tiket kapal lebih harus mendapat persetujuan kantor pusat,” ujarnya.
Dipaparnya, terhitung 15 Mei 2014, tarif KM Kelud mengalami kenaikan sekitar 25 % untuk semua tarif tiket kapal. Misalnya tujuan Belawan-Tanjung Priok dewasa kelas I Rp1.328.000, kelas II Rp1,084.500,kelas III Rp740.000,kelas IV Rp681.500 dan ekonomi Rp 423.000. Menyusul tujuan Belawan-Batam mulai dari Rp 682.000, Rp558.000, Rp383.000, Rp353.500 dan Rp 225.000 dan Belawan-TBK Rp691.000, Rp567.000, Rp392.000, Rp362.500 dan Rp236.250.
Meskipun saat sekarang suasana masih “Low-Seasion”, namun masa “peak-seasion” dimulai April hingga Juni-Juli masa tahun ajaran baru, lebaran, natal dan tahun baru, ujarnya, sambil menyebutkan sejak pindahnya Bandara Polonia ke Kuala Namu terjadi peningkatan arus keberangkatan rata-rata sekitar 150 persen dan barang 30 persen. (SB 06)
