Tim Kalah, Pemain Kritis Dikeroyok Suporter

banner 468x60

RANTAUPRAPAT-SUMBER

Turnamen Jamil Hamzah Cup III 2014 yang digelar di lapangan Desa Kampung Baru, Kecamatan Bilah Hilir, Labuhanbatu, menelan korban setelah terjadi kericuhan,
Sabtu (19/10) sore. Ironisnya, turnamen sepakbola yang resmi dibuka Bupati Labuhanbatu Tigor Panusunan Siregar pada 01 Oktober 2014 lalu itu tanpa pengamanan polisi karena diduga tak mengantongi izin dari pihak kepolisian.

banner 336x280
Sahrial, pemain tim kesebelasan Benteng Agung dievakuasi usai dikeroyok ratusan supporter.  SUMUT BERITA |  FENDRY NABABAN
Sahrial, pemain tim kesebelasan Benteng Agung dievakuasi usai dikeroyok ratusan supporter.  SUMUT BERITA | FENDRY NABABAN

Akibatnya, seorang pemain dari tim kesebelasan Benteng Agung babak belur dipukuli ratusan supporter yang mengamuk lantaran tak terima tim kesebelasannya kalah.
Kekisruhan itu terjadi saat tim kesebelasan Benteng Agung Desa Sei Tarolat bertanding di babak penyisihan melawan tuan rumah kesebelasan Persatuan Sepakbola Desa Kampung Baru (Persekab).
Pada babak pertama pertandingan, tim kesebelasan Benteng Agung mampu mengalahkan tim kesebelasan Persekab dengan skor 2-1. Hingga pada babak kedua, tim kesebelasan Benteng Agung tetap memimpin pertandingan dengan skor 3-2.

Diduga atas dasar kekalahan itulah, tepatnya pada menit-menit akhir pertandingan, ratusan suporter tim kesebelasan Persekab tiba-tiba masuk ke dalam lapangan dan mengeroyok Sahrial salah seorang pemain dari tim Benteng Agung.
Aksi ratusan suporter yang memukuli pemain dengan nomor punggung 2 itupun tak mampu dihentikan panitia yang kalah banyak. Mereka hanya terlihat pasrah menonton aksi pengeroyokan itu.
Aksi ratusan suporter yang juga tampak memukuli korban dengan kayu pelepah sawit itu baru berhenti setelah Sahrial pingsan dengan luka di sekujur tubuhnya. Setelah massa mulai bubar, barulah korban yang sudah terkapar dan tak sadarkan diri itu bisa kami bawa ke klinik terdekat,” ujar Fauzan

Manager Tim Kesebelasan Benteng Agung kepada wartawan di lokasi kejadian.
Fauzan menyesalkan aksi pengroyokan yang dilakukan ratusan supporter tersebut. Menurutnya, kekisruhan itu semestinya tak terjadi jika panitia pelaksana turnamen menyiagakan petugas keamanan dari pihak kepolisian untuk berjaga di lapangan pertandingan.
“Tapi nyatanya, tak seorang pun polisi yang kita lihat ada berjaga di lapangan itu. Dan akhirnya inilah yang terjadi, suporter rusuh dan panitia hanya bisa menonton saja,” kesalnya.

Sementara Ketua Panitia Turnamen Jamil Hamzah Cup III 2014, Hamdan,belum berhasil dikonfirmasi wartawan terkait kekisruhan yang terjadi. Panggilan dan pesan singkat wartawan tak kunjung berbalas.
Terpisah, Kasat Intel Polres Labuhanbatu AKP Robert Pasaribu yang dikonfirmasi mengaku pihaknya tidak pernah memberikan ijin keramaian terkait pelaksanaan turnamen sepakbola di Kecamatan Bilah Hilir tersebut.
“Tapi bisa jadi mereka membuat pemberitahuan ke Polsek. Tapi itupun kalau memang ada ijin, pasti ada anggota yang disiagakan, kalau tidak ada berarti ya gak berizin,” jelasnya melalui seluler.   (SB 38)

banner 336x280