TANAH KARO – SUMBER
Maraknya pemberitaan mukjizat terpidana mati narkoba Duo Bali Nine Andrew Chan dan Myuran Sukumaran serta terpidana mati narkoba asal Nigeria Raheem Agbaje Salami yang dikenal dengan panggilan Stefanus menjadi pembicaan hangat hingga Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Selasa (5/5/2015) sore.
Ancaman letusan gunung api Sinabung yang sambung menyambung lima tahun terakhir mendapat pencerahan iman dari semangat membicarakan mukjizat Duo Bali Nine dan Stephanus Nigeria. Topik pembicaraan berfokus pada peristiwa ajaib, dimana sebagian terpidana mati terdengar menyanyikan lagu Amazing Grace.
Berita mukjizat saat eksekusi mati para terpidana bernyanyi lagu Amazing Grace saat ditembak, mewanai materi khotbah dan pembicaraan dikalangan jemaat di Tanah Karo. Pdt Hotma Farida boru Panjaitan dalam khotbahnya di HKBP Letare Ketaren Kabanjahe, Minggu (3/5/2015) antara lain menyampaikan, Allah telah naik dengan diiringi sorak-sorai (Mazmur 47:6).
Nyanyian pujian orang percaya meski saat eksekusi tembak mati, kita yakini telah sampai kepada Allah dan Allah dimuliakan di tempat maha tinggi dan maha kudus. Bahkan, berita Surat Kabar Harian Analisa Medan, Rabu (29/4/2015) halaman 1 kolom 3-5 juga menarik perhatian di Tanah Karo.
Berita bersumber dari dtc (detik.com) antara lain isinya, “Sebetulnya mereka tidak layak dihukum. Saya seharusnya dihukum. Saya yang dulu rusak diubah. Saya dibuat berubah karena Tuhan, semua bisa diubah oleh Tuhan Yesus dan saya simpati jauh dari Malang datang ke sini,” kata salah seorang bernama Chairul Anwar, Rabu (29/4/2015) dini hari.
Menurutnya, terpidana mati asal Nigeria, Raheem Agbaje Salami pelayan luar biasa di gereja. Dia sudah bertobat sama seperti Chairul Anwar yang sudah bertobat.
Penduduk Tanah Karo memiliki ragam latar belakang multi suku, kultur dan agama maupun gereja. Dipahami lagu itu dicipta di Amerika pada abad ke-18. Syairnya dengan judul Amazing Grace ditulis John Newton tahun 1779. Adalah Yamuger yang menterjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia tahun 1978 dengan judul, “Ajaib benar anugerah”, Kidung Jemaat nomor 40.
Ayat 3 dan 5 dari enam ayat lagu itu memuat adanya kepastian menghadapi ancaman jerat dan jiwa bahkan saat raga terkubur dan lenyap. Di jurang yang penuh jerat terancam jiwaku; anug’rah kupegang erat dan aman pulangku (3). Kendati nanti ragaku terkubur dan lenyap, padaNya aku berteduh bahagia tetap (5).
Buat masyarakat Tanah Karo, khususnya jemaat GBKP (Gereja Batak Karo Protestan) lagu itu diberi judul, “Perkuah Ate Si Mbelin” nomor 212:1-5 pada Pustaka Sibadia ras Ende-Enden. Gereja HKBP (Huria Kristen Batak Protestan) memberi judul, “Singkop Asi ni RohaM” nomor 699 Buku Ende HKBP. Gereja GKPS (Gereja Kristen Protestan Simalungun) nomor 343 dengan judul, “Banggal Tumang do HolongMu”.
Komentar berbagai pihak yang dihimpun SUMBER, Selasa (5/5) sore, mengharapkan adanya kerjasama erat antara pemerintah dan masyarakat luas menangani secara serius keadaan Tanah Karo yang dinilai darurat narkoba. Mukjizat Amazing Grace sebagaimana telah dialami Duo Bali Nine dan Stefanus Nigeria kiranya terjadi pada korban dan pengguna narkoba sebelum keadaan lebih buruk.
Citizen Journalism, Oleh : Bulang Stephani Hotmamora Sembiring SSTa-Kabanjahe