Diwarnai Aksi “Ngemis” Korban Erupsi Sinabung

banner 468x60

TANAH KARO – SUMBER

Salah seorang korban erupsi Sinabung saat "ngemis" di acara Pesta Budaya Mejuah-juah. Foto/ Endro Lewa
Salah seorang korban erupsi Sinabung saat “ngemis” di acara Pesta Budaya Mejuah-juah. Foto/ Endro Lewa

Pagelaran Pesta Budaya Mejuah – juah, Bunga dan Buah di Kabupaten Karo, Jumat (29/5/15) kemarin diwarnai aksi “ngemis” sejumlah korban erupsi Sinabung. Pemandangan miris ini berlangsung dari siang hingga sore hari di pusat kegiatan di Taman Mejuah-juah Berastagi.

banner 336x280

Didampingi sejumlah jajaran pengurus Pimpinan Cabang Lembaga Swadaya Masyarakat Kemilau Cahaya Bangsa Indonesia (PC-LSM KCBI) Kabupaten Karo, sejumlah pengungsi tampak membawa kotak karton yang dijadikan sebagai tempat mengumpulkan uang sumbangan yang dikutip dari para pengunjung pesta.

“Kami melakukan ini karena memang tidak ada lagi kebutuhan untuk makan pak. Belakangan ini juga, perhatian dari Pemda untuk kami sudah sangat berkurang. Kami sangat kecewa dengan pak Bupati. Lagi musim bencana gini, daripada menghamburkan duit, kan lebih baik membantu pengungsi,” ungkap Reh Malem Sembiring, korban erupsi asal Desa Simacem bersama sejumlah pengungsi lainnya.

Dikatakan, pihaknya sama sekali tidak menolak digelarnya pesta budaya tersebut. Namun, mirisnya kondisi mereka ditambah parahnya kerusakan yang disebabkan oleh dampak erupsi Sinabung dan terjangan lahar dingin di kampung mereka, memaksa mereka harus mengharapkan uluran tangan pemerintah daerah.

“Untuk makan ajapun kami sudah sangat susah. Belum lagi kebutuhan sekolah anak-anak kami. Apalagi ladang kami enggak bisa lagi kami kerjakan karena sudah hancur semua. Terpaksa kerja serabutanlah setiap hari. Jadi, kedatangan kami kemari untuk mengharapkan bantuan dan membuka mata pemerintah,” kata Reh Malem.

Sementara, Ketua PC-LSM KCBI Kabupaten Karo, Rudi Surbakti disela-sela kehadiran para korban erupsi Sinabung mengatakan, aksi ini merupakan bentuk penentangan pihaknya bersama para korban erupsi Sinabung dengan digelarnya pesta budaya tersebut.

Sebab, pihaknya menilai, gelaran pesta budaya ini sangat tidak tepat mengingat masih banyaknya tugas pemerintah daerah dalam menangani permasalahan pengungsi Sinabung. “Pelaksanaan pesta budaya ini sangat tidak tepat. Pemerintah tidak seharusnya menari-nari diatas penderitaan pengungsi,” cetus Rudi.

Dikatakan, masih banyak permasalahan yang mendera warga di kawasan lingkar Sinabung. Permasalahan itu diantaranya, kerusakan infrastruktur jalan serta fasilitas-fasilitas umum, hancurnya sebagian besar lahan dan komoditas pertanian milik warga, hancurnya rumah-rumah milik warga akibat terjangan awan panas dan masih banyak permasalahan kompleks yang harus ditangani.

Diungkapkan, sesuai pengamatan pihaknya selama ini, Bupati Karo Terkelin Brahmana SH bersama jajarannya sama sekali belum mampu menunjukkan perhatian serius kepada warga terdampak erupsi Sinabung. “Saya fikir, Pemkab Karo belum pernah memberikan perhatian maupun bantuan yang cukup berpengaruh kepada pengungsi,” tudingnya.

Amatan SUMBER, ribuan warga Kabanjahe dan Berastagi tampak menghadiri Pesta Budaya Mejuah-juah, Bunga dan Buah. Kegiatan diawali dengan Pawai Kontingan dari 17 Kecamatan yang ada di Kabupaten dan kontingen SD, SMP dan SMA Negeri/swasta Berastagi.

Para korban erupsi Sinabung saat "ngemis" di gelaran acara Pesta Budaya Mejuah-juah. Foto/Endro Lewa
Para korban erupsi Sinabung saat “ngemis” di gelaran acara Pesta Budaya Mejuah-juah. Foto/Endro Lewa

Diterima Menteri Pariwisata RI

Kontingen Pawai ini diterima langsung oleh Menteri Pariwisata RI yang diwakili Dirjen Promosi Dalam Negeri Kementrian Pariwisata RI Tazbir SH, Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumut Drs Elisa Marbun mewakiili Gubernur Sumatera Utara, Bupati Karo Terkelin Brahmana SH, perwakilan Pangdam I/BB Kol. Kav. Halilintar Sembiring, Kapolres Tanah Karo AKBP Viktor Togi Tambunan, Ketua DPRD Karo Nora Else Surbakti.

Bupati Karo Terkelin Brahmana SH dalam sambutannya menyatakan, Pesta Budaya Mejuah-juah yang dilaksanakan adalah untuk mengajak semua masyarakat Karo agar dapat mengenal secara dekat budaya Karo yang merupakan kearifan lokal dan warisan leluhur, sekaligus sebagai aset negara yang perlu dilestarikan.

Sementara, sambutan Gubernur Sumatera Utara yang dibacakan oleh Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumut Drs Elisa Marbun menyatakan, Provsu memiliki kekayaan budaya yang multi etinis dan mempunyai keragaman budaya dari berbagai keunikan lokal yang dapat memperkaya budaya Nasional dan perlu dilestarikan dan dikembangkan terutama seni budaya Kabupaten Karo.

Pesta Budaya Mejuah-juah ini merupakan bukti pemerintahan Karo sangat peduli dengan pelestarian dan pengembangan kebudayaan yang perlu ditanamkan kepada generasi muda agar dapat lebih mencintai budaya daerahnya terutama budaya Karo.

Dikatakan, Gubernur Sumatera Utara berharap, melalui Pesta Budaya Mejuah-juah ini dapat meningkatkan rasa kecintaan masyarakat terhadap seni budaya Karo dan membangun semangat para seniman untuk berkarya lebih baik lagi dalam meningkatkan dan mengembangkan kebudayaan Karo, sehingga tidak punah oleh budaya asing. Selain itu, juga dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Karo.

Dirjen Promosi Dalam Negeri Kementrian Pariwisata RI Tazbir SH dalam sambutannya menyampaikan, Sinabung sudah terkenal di dunia, jauh sebelum Indonesia merdeka dan sekarang disampaikan lagi kepada dunia untuk kembali mengunjungi Sinabung bukan hanya untuk membantu pengungsi dan erupsi Sinabung tetapi juga untuk membangun pariwisata Karo.

Kementrian Pariwisata akan memberikan pengabdian dan komitmen untuk membesarkan festival ini menjadi lebih bergengsi hingga mampu menarik banyak wisatawan yang dimulai dengan strategi mengundang kabupaten dan provinsi lain dan bahkan mengundang kesenian dari negara tetangga untuk tampil di event ini. Tentunya, ini harus didukung dengan kebersihan dan keamanan Karo.

Sementara, kegiatan Pesta Budaya Mejuah-juah sendiri dilaksanakan tanggal 29 Mei hingga 1 Juni 2015 dengan anggaran sebesar Rp. 544.075.778,- yang ditampung pada APBD Kabupaten Karo di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo TA 2015.

  • PARDI SIMALANGO
banner 336x280