Tingkatkan Jumlah Wisatawan, Karo Perlu Miliki Badan Promosi Pariwisata

banner 468x60
TANAH KARO – SUMUT BERITA
Anggota DPRD Sumut, Sudarto Sitepu. SUMUTBERITA/Ist
Anggota DPRD Sumut, Sudarto Sitepu. SUMUTBERITA/Ist

Kabupaten Karo dinilai perlu memiliki Badan Promosi Pariwisata  Daerah (BPPD). Hal ini penting, guna menjawab berbagai permasalahan dan tantangan kepariwisataan di daerah tersebut. Sebab, seperti diketahui, hingga saat ini BPPD tersebut belum ada di Karo.

Pembentukan BPPD, merupakan upaya strategis guna meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Apalagi, hal itu tertuang sesuai amanah UU Kepariwisataan No 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan sesuai pada Bab X, pembentukan Badan Promosi Pariwisata Indonesia sehingga wajib dilaksanakan. Selain itu, kebutuhan yang sangat mendesak guna lebih meningkatkan sektor pariwisata di daerah ini.

banner 336x280

“Pembentukan badan promosi ini sudah diperkenankan sesuai UU. Apalagi, sektor pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan di daerah ini. BPPD ini merupakan gabungan industri pariwisata yang memiliki peran penting dalam mempertahankan destinasi pariwisata dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan,” ujar anggota DPRD Sumut, Sudarto Sitepu kepada wartawan di Kabanjahe, Sabtu (8/8/15).

Dikatakan, apabila BPPD dapat terwujud di daerah ini, tentu daya saing pariwisata bisa mengimbangi daerah pariwisata lainnya di Indonesia. “BPPD murni untuk menangani masalah promosi. Akan tetapi, untuk mengelolanya dibutuhkan tenaga atau badan khusus yang professional. Oleh karena itu, Pemkab Karo harus bisa bersinergi dengan pihak terkait,” ungkap Sudarto.

Politisi PDI-P itu menjelaskan, pembentukan BPPD ini tidak bertentangan dengan tugas Dinas Pariwisata yang ada di daerah ini karena tugasnya berbeda. “Jika selama ini ada Dinas Pariwisata di daerah ini, sejatinya badan promosi pariwisata juga sangat penting keberadaannya. Jadi, keduanya saling menunjang. Justru keberadaan BPPD nantinya akan membuat kepariwisatawan di daerah ini akan lebih bergairah,” tegasnya.

Karena itu, katanya, perlu dibangun sinergitas antar pelaku dan asosiasi pariwisata yang selama ini melakukan kegiatan sendiri-sendiri. “Jika semua produk wisata Kabupaten Karo dapat diakses dalam satu website, dan promosi ke luar lebih aktif, pasti akan mendapat hasil yang luar biasa sektor wisata di daerah ini,” katanya.

Diakuinya, selama belum terbentuknya BPPD di daerah ini, kegiatan promosi pariwisata masih dilakukan secara parsial. Pelaku pariwisata melakukan promosi sendiri-sendiri.

“Promosi kepariwisataan di daerah sangat penting untuk diperkenalkan, tidak saja ke tingkat nasional, tetapi juga internasional. Bali saja yang memiliki obyek dan industri kepariwisataan sangat maju dan terkenal masih saja melakukan promosi dengan berbagai cara. Ini yang perlu dicontoh di daerah ini, agar tidak pernah berhenti dalam mempromosikan potensi dan obyek wisata di daerah,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia meminta kepada Pemkab Karo agar memperbaiki infrastruktur menuju objek wisata, memadukan budaya dan kearifan lokal untuk menunjang pariwisata di Kabupaten Karo.

  • PARDI SIMALANGO
banner 336x280