TOBASA – SUMBER
Plt Inspektur Kab. Toba Samosir (Tobasa), Selamat Panjaitan menyatakan kesiapan pihaknya dalam menyikapi temuan penyelewengan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di beberapa sekolah di Kab. Tobasa. Ia mengaku pihaknya siap bekerja keras terjun ke lapangan untuk memeriksa penggunaan dana tersebut.
Namun, ia memastikan hal itu tidak akan dapat terealisasi jika anggaran dana untuk pemeriksaan itu tidak tersedia seperti saat ini. “Anggaran tidak tersedia untuk memeriksa penggunaan dana BOS itu,” ungkap Selamat.
Ia mengaku, pihaknya kerap mendapat sindiran dari masyarakat karena tidak pernah terjun ke lapangan untuk memeriksa penggunaan dana BOS. “Ya kendalanya memang karena anggaran untuk itu tidak tersedia. Bagaimana kami mau bergerak,” cetusnya.
Terkait hal itu, sejumlah kalangan di Tobasa menilai, temuan beberapa lembaga terhadap penyelewengan penggunaan dana BOS di beberapa sekolah tampaknya akan sia-sia. Penyelewengan dana BOS sudah menjadi tradisi dan merupakan hal yang lumrah. Kinerja kepala sekolah yang tidak transparan dalam penggunaan dana BOS dinilai untuk memperkaya diri sendiri.
“Seharusnya disalurkan secara jelas, transparan, tepat sasaran dan digunakan untuk meringankan beban orang tua siswa. Kami kerap mendapat keluhan dari orang tua siswa jika anak mereka harus memfoto copy buku mata pelajaran karena mereka tidak mendapatkannya di sekolah,” ungkap pemerhati Pendidikan Tobasa Parlin Sibarani SH di Balige, Senin (7/9/15).
Menurutnya, hal ini menjadi beban orang tua yang mengharuskan mereka mengeluarkan biaya tambahan untuk keperluan sekolah anaknya. Ia meminta agar hal ini harus menjadi perhatian pemerintah pusat agar kinerja Inspektorat dapat menyentuh sekolah-sekolah guna memeriksa penggunaan dana BOS.
“Dana BOS harus dipergunakan untuk keperluan siswa agar siswa dapat belajar tanpa memikirkan biaya dari orang tua. Dana BOS bukan untuk diselewengkan,” tegas Parlin.
- LUNGGUK