“Pengelola dana di sekolah-sekolah tersebut secara terselubung menggunakan dana BOS untuk membeli keperluan yang tidak sesuai peruntukannya bagi para siswa. Praktik menghambur-hamburkan uang negara secara tidak jelas ini tentunya sangat disayangkan,” ungkap Tony kepada SUMBER, Kamis (17/9/15).
Diungkapkan, modus praktik ini di tata rapi oleh oknum Kepala Sekolah. Sesuai hasil investigasi pihaknya, Kepala Sekolah SD Negeri 010096 Karang Anyer, Hernani S.Pd di Kab. Asahan terindikasi melakukan penyelewengan penggunaan dana BOS di SD tersebut. Hal itu disinyalir banyaknya Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) fiktif di sekolah itu.
“Hal itu dibuktikan banyaknya temuan-temuan pengutipan uang dengan jumlah yang bervariasi terhadap murid-murid untuk keperluan sekolah. Informasi terbaru, kepala sekolah tersebut memerintahkan murid kelas 5 dan 6 untuk membeli buku pelajaran dari sekolah. Ia bekerja sama dengan percetakan tak resmi yang berada di Universitas Asahan (UNA),” ungkap Tony.
Ia menilai, adanya indikasi penggunaan dana BOS tidak sesuai dengan petunjuk teknis penggunaan anggaran. Oleh sebab itu, aktifis anti korupsi itu meminta Dinas Pendidikan dan Inspektorat Pemkab Asahan melakukan upaya pencegahan agar dana BOS tidak digunakan untuk membeli hal-hal yang tidak bermanfaat bagi sekolah.
Ia juga meminta agar Kadis Pendidikan Asaham mencopot Hernani S.Pd sebagai Kepala Sekolah SDN 010096 Karang Anyer karena terindikasi menyalahgunakan dana BOS.
Kepala Sekolah SD Negeri 010096 Karang Anyer, Hernani S.Pd saat hendak dikonfirmasi, Kamis (17/9/15) sekira pukul 10.40 WIB di ruang kerjanya, tidak dapat ditemui. Menurut salah seorang guru, Hernani sedang tidak berada di ruang kerjanya karena sedang rapat. “Kepala sekolah tidak ada pak, sedang rapat di umbut-umbut,” katanya.
- TONY