TANAH KARO – SUMBER
Desmon Surbakti (28) warga Desa Sumber Mufakat, Kecamatan Kabanjahe, memang tak ada kapok-kapoknya. Berulang kali tertangkap tangan mencuri anjing peliharaan warga, berulang kali pula ia bonyok di massa. Meski begitu, ia tetap tegar. Aksi yang sama kembali ia lakukan, Senin (28/03/2016) sekira pukul 18.25 WIB.
Ya, kali ini anjing peliharaan milik Hotma Harta Ulina br Manullang (52) warga Jalan Jamin Ginting, Desa Raya, Kecamatan Berastagi, kembali coba ia rayu. Saat tengah berupaya memasukkan anjing itu ke dalam goni, sial baginya. Aksinya buru-buru diketahui pemiliknya dan lantas meneriaki pria kurus itu.
Kontan saja, ‘prestasinya’ itu direspon oleh warga. Dalam sekejap, puluhan warga berdatangan ke lokasi dan langsung menghakimi pria kelahiran Desa Sukatendel, Kecamatan Tiganderket ini. Dengan kondisi wajah lebam-lebam dan berdarah-darah, Desmon lantas diintrogasi oleh warga.
Tak mau sendirian di bui, Desmon lantas memutar otak. Kepada warga, ia mengaku kerap melakukan aksi pencurian anjing itu bersama seorang rekannya, Hendri Aritonang (35) warga desa yang sama. Tak hanya itu, korban juga menyebut nama Danres Pinem (27) warga desa yang sama, sebagai penadah anjing curian.
“Aku sama Hendri pernah sama mencuri anjing. Kalau Danres, aku pernah menjual anjing curian sama dia,” aku Desmon tertunduk lesu saat diperiksa di ruang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Karo.
Atas pengakuan itu, warga pun memboyong Desmon ke rumah kedua warga yang disebutkannya tadi. Kedua warga yang tertuduh atas pengakuan Desmon, sontak terkejut melihat kehadiran Desmon yang diarak puluhan warga. Kedua warga yang bertetangga tersebut, saat itu kebetulan sedang berada di rumah Danres.
Puluhan warga yang emosinya memuncak, langsung menghajar keduanya yang berada di dalam rumah yang sehari-harinya dijadikan sebagai tempat berjualan panggang B2 itu. Akibatnya, Hendri Aritonang dan Danres Pinem mendapat luka-luka di bagian wajah.
Beruntung, mereka tak sempat mendapat luka separah Desmon Surbakti. Sebab, personil Polres Karo yang mendapat informasi atas peristiwa itu bergegas mendatangi lokasi dan selanjutnya mengamankan ketiganya.
Saat polisi hendak membawa ketiganya ke Mapolres Karo, sempat terjadi perdebatan antara polisi dan warga. Warga bersikukuh agar ketiganya tidak dibawa ke komando. Tujuannya, agar warga saja yang melakukan penghakiman terhadap mereka, karena sudah sangat resah atas kehilangan yang kerap terjadi di desa mereka.
Setelah berdialog dengan polisi, akhirnya warga bersedia melepas ketiganya. Polisi meminta kepada warga yang merasa dirugikan agar segera membuat laporan pengaduan ke Mapolres Karo.
Saat diperiksa, Hendri Aritonang dan Danres Pinem membantah keterlibatan mereka atas aksi pencurian yang dilakukan Desmon. “Tadi keretaku dipinjam Hendri, katanya mau beli nasi. Aku nggak tau kalau Hendri juga meminjamkan kereta itu sama Desmon. Rupanya dibawanya keretaku nyuri anjing,” kata Danres.
Hal itu diamini oleh Hendri. Ia mengakui jika sebelumnya ia meminjam sepeda motor milik Danres. Dan darinya, sepeda motor itu dipinjamkan ke Desmon. Dengan alasan ada keperluan sesuatu, Hendri pun mengijinkannya. “Rupanya dibawanya kereta itu nyuri anjing,” kata Hendri.
Sementara, Hotma Harta Ulina br Manullang, selaku pemilik anjing menjelaskan, pelaku tertangkap tangan saat hendak memasukkan anjingnya kedalam goni. “Untung kami cepat pulang dari lading, makanya anjingku nggak jadi dicurinya,” kata Hotma saat membuat laporan pengaduan di ruang SPKT Polres Karo.
Menurutnya, sebelumnya juga rumah miliknya pernah dibongkar oleh pencuri pada bulan Mei 2015 lalu. Saat itu ia harus pasrah setelah sejumlah barang-barang berharga miliknya raib dicuri. Ia meyakini, aksi pencurian itu juga dilakukan oleh Desmon Surbakti dibantu rekan-rekannya.
-
PARDI SIMALANGO
