Tinjau Lokasi Banjir Lahar Dingin, Ini Pesan Kepala BNPB

banner 468x60
TANAH KARO – SUMBER
Kepala BNPB Willem Rampangilei (tengah) bersama Bupati Karo Terkelin Brahmana, ketika meninjau rumah warga yang terkena terjangan banjir lahar dingin Gunung Sinabung. SUMBER/dok
Kepala BNPB Willem Rampangilei (tengah) bersama Bupati Karo Terkelin Brahmana, ketika meninjau rumah warga yang terkena terjangan banjir lahar dingin Gunung Sinabung. SUMBER/dok

Pemerintah tidak boleh lengah dalam menghadapi bencana. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Bencana banjir lahar dingin yang terjadi di Karo sudah menelan korban jiwa.

Penegasan itu disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei, ketika meninjau rumah warga yang terkena terjangan banjir lahar dingin Gunung Sinabung diperladangan Bungus, Desa Kutambaru, Kecamatan Tiganderket, Selasa (11/05/2016).

banner 336x280

“Kedepannya hal ini jangan sampai terjadi lagi. Pemerintah daerah harus mampu meningkatkan antisipasi semua kemungkinan yang terjadi akibat bencana erupsi Gunung Sinabung. Apalagi bencana ini sudah terjadi sejak tahun 2010, tentunya naluri bencana di Karo sudah aktif,” kata Willem.

Dijelaskan, dalam fenomena alam, ada hal-hal yang diluar jangkauan manusia. Karena, kata dia, fenomena alam yang diluar kebiasaan, alur lahar dingin berbelok dan menghantam rumah warga. Dari kejadian tersebut, tumpukan material yang menyumbat jalur lahar dingin harus segera dibersihkan sehingga tidak terjadi penyimpangan lahar dingin.

“Himbauan dan larangan perlu dipasang kembali agar warga tidak memasuki kawasan zona merah. Harus dibuat bagus dan menarik perhatian agar warga membaca peringatan tersebut. Letaknya dibuat ditempat-tempat yang kritis dan dipasang secara permanen untuk mencegah terjadinya korban jiwa lagi,” cetusnya.

Disampaikan, pemerintah turut prihatin atas timbulnya korban meninggal dunia akibat peristiwa banjir lahar dingin tersebut.

“Sudah terlalu banyak korban, ini tidak bisa terjadi lagi. Korban meninggal dunia harus diberikan santunan. Untuk korban yang hilang, tetap dilakukan pencarian. Upayakan secepat mungkin penemuan korban. Jika semua terbatas, gunakan heli Basarnas untuk mencari korban sampai batas waktu yang sudah ditentukan,” pintanya.

Sementara, Bupati Karo Terkelin Brahmana SH menyatakan, penanganan lahar dingin akan dilaksanakan normalisasi jalur, sehingga lahar dingin diharapkan tetap mengikuti daerah aliran sungai.

“Saat ini alat berat Dinas PUD Karo berupa beko atau eskavator sedang bekerja melaksanakan pembersihan sisa-sisa material lahar dingin. Kepada warga diberikan sosialisasi pelarangan memasuki atau menetap di kawasan zona merah,” kata Terkelin.

Perwakilan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Iin Kusnadi dalam laporannya menyampaikan, pihaknya tetap memberikan laporan terupdate tentang Gunung Sinabung. Berdasarkan pantauan terhadap Gunung Sinabung, PVMBG akan memberikan laporan terkait erupsi Sinabung dan memberikan rekomendasi.

Dijelaskan, pada tanggal 9 Mei 2016 terjadi hujan deras di kawasan Gunung Sinabung yang mengakibatkan material sisa erupsi di badan gunung turun dibawa arus hujan. Air hujan bercampur material mengikuti daerah aliran sungai Lau Borus yang selama ini menjadi jalur lahar dingin.

“Namun material tersebut tidak melalui jalur aliran sungai yang ada, karena jalur aliran sungai tersumbat oleh material timbunan lahar dingin sebelumnya. Lahar dingin tersebut menghantam perladangan dan merusak sejumlah rumah dan mengakibatkan korban jiwa. Kedepannya, lahar dingin akan tetap melalui jalur ini dan perlu dilakukan antisipasi,” jelas Iin.

Dansatgas Tanggap Darurat Erupsi Sinabung, Letkol (Inf) Agustatius Sitepu menjelaskan, lahar dingin Sinabung yang keluar dari jalur tersebut, menghantam dan merusak sejumlah rumah yang terletak disekitar jalur aliran sungai. Akibatnya, tiga rumah rusak berat dan ada warga yang ikut terbawa arus lahar dingin Sinabung.

“Dari keenam warga yang terseret arus, satu diantaranya ditemukan meninggal dunia atas nama Rehan (5) dan seorang atas nama Riska masih dalam tahap pencairan. Empat korban lain ditemukan selamat dengan luka ringan dan sedang dalam perawatan medis,” kata Agustatius.

Dikatakan, untuk korban yang belum ditemukan, sampai saat ini sedang dilakukan pencarian dengan menelusuri aliran sungai dari lokasi kejadian hingga sungai Lau Borus. Hal ini sudah dikoordinasikan dengan Basarnas Medan.

Ia juga meminta untuk mengamati muara sungai di Langkat. Karena, kata dia, ada kemungkinan korban terbawa arus ke muara sungai. “Pencarian korban akan terus dilakukan dan diusahakan korban dapat ditemukan secepat mungkin,” tutupnya.

Sementara, kunjungan Kepala BNPB didampingi oleh Deputi Bidang Penanganan Darurat Ir. Tri Budiarto M.Si, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas DR. Sutopo Purwo Nugroho.

Rombongan disambut oleh Bupati Karo didampingi Sekdakab Karo dr. Saberina Tarigan MARS, Assisten I Pemerintahan Suang Karo-Karo dan seluruh jajaran SKPD, petugas PVMBG Iin Kusnadi, Wakapolres Karo Kompol A. Sinurat SH, Dandim 0205/TK Letkol (Inf) Agustatius Sitepu.

  • PARDI SIMALANGO
banner 336x280