TANAH KARO – SUMBER
Akses jalan tembus Desa Jaranguda – Simpang Pelawi, Kecamatan Dolat Rayat, yang kerap difungsikan sebagai jalur alternatif wisata di Kota Berastagi saat ini kondisinya sangat memprihatinkan.
Berdasarkan amatan SUMUTBERITA, Senin (27/06/2016) kondisi ruas jalan berlubang serta digenangi air keruh dan semak belukar di pinggiran jalan tampak menyulitkan pengendara yang melintas di jalur alternatif sepanjang 8,2 Km itu.
Semak rerumputan dan dedaunan pohon yang perlahan menutup pinggiran jalan, mengakibatkan ruas jalan menjadi sempit. Hal ini sangat menyulitkan pengendara kendaraan roda empat saat berselisih.
“Kalau tahu kondisinya begini, kami tidak akan melintas dari jalur yang katanya alternatif ini. Sepanjang jalan terdapat lubang. Semak di pinggir jalan juga sangat mengganggu jarak pandang. Apalagi jalan ini banyak tikungannya, sangat berbahaya,” keluh Andi, wisatawan asal Medan yang ditemui saat melintas di jalur alternatif Desa Jaranguda – Simpang Pelawi.
Menurut warga Desa Jaranguda Muklis Ramelo Surbakti, kondisi kupak-kapik jalan alternatif tersebut sudah berlangsung selama hampir dua tahun belakangan ini. Dimana ruas jalan tersebut tidak pernah diperbaiki dan seolah-olah dibiarkan begitu saja.
Dikatakan, jalan alternatif itu juga sangat membantu keberadaannya bagi masyarakat Desa Jaranguda dan sekitarnya. Kerena selain untuk para wisatawan, masyarakat juga sering menggunakan akses jalan tersebut.
Terlebih lagi, jalan tembus Desa Jaranguda – Simpang Pelawi juga merupakan salah satu akses jalan yang dilalui untuk menuju Universitas Quality Berastagi.
“Kami masyarakat sangat berkeinginan agar akses jalan tembus ini dapat segera dibenahi. Selain untuk menunjang aktivitas masyarakat, kondisi jalan yang rusak seperti ini juga berdampak buruk bagi masyarakat sekitar. Sebab kerap terjadi kendaraan yang mogok saat melintas disitu dan imbasnya kemacetan panjang sampai ke desa,” ujar Ramelo.
Seperti diketahui disetiap musim liburan, kota wisata Berastagi beserta sejumlah objek wisata disekitarnya selalu dipadati pengunjung. Hal ini juga selalu menyebabkan lonjakan jumlah kendaraan yang melintas di kota berhawa sejuk itu.
Jalur-jalur alternatif juga selalu difungsikan untuk mengurai kemacetan yang kerap terjadi di inti kota. Termasuk jalan tembus Desa Jaranguda – Simpang Pelawi.
Hal ini diakui Kanit Lantas Polsekta Berastagi, Iptu Ridwan A. Harahap. Menurut Ridwan, jalan alternatif tersebut setiap tahunnya digunakan dalam rangka Ops Ramadhan, serta libur Natal dan Tahun Baru.
Dikatakan, untuk tujuan Medan bila melintas di Kota Berastagi, jalan tembus tersebut merupakan satu-satunya yang digunakan pihaknya untuk mengurai kemacetan.
Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Karo, Edward Sinulingga kepada wartawan melalui selulernya mengatakan, jalur alternatif tersebut akan segera dibenahi pihaknya.
Menurutnya, untuk perbaikan akses jalan tembus tersebut, anggarannya sudah ditampung dalam APBD TA. 2016. “Dalam waktu dekat akan segera kita benahi. Semoga dengan dibenahinya jalur alternatif ini, dapat menjadi sarana penunjang bagi masyarakat dan wisatawan, sebagaimana fungsi sebenarnya dari jalan alternatif ini,” imbuh Edward.
-
PARDI SIMALANGO