TANAH KARO – SUMBER
Gempa berkekuatan 3,9 Skala Richter (SR), mengguncang Kabupaten Karo, Rabu (27/07/2016) sekira pukul 09.08 WIB. Gempa berdurasi sekitar 5-10 detik ini, membuat sebagian warga Kota Kabanjahe panik dan berlari berhamburan keluar rumah.
Keterangan yang diperoleh SUMUTBERITA dari Pusat Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Agung Prasetyo mengatakan, gempa tersebut berpusat di Saribudolok, Kecamatan Silimakuta, Kabupaten Simalungun, berbatasan dengan Kabupaten Karo di sebelah utara Danau Toba.
“Gempa tersebut berkekuatan 3,9 SR dengan episenter pada koordinat 3,03 LU dan 98,52 BT, tepatnya di darat pada jarak 29 kilometer (Km) arah Tenggara Karo di kedalaman 10 Km,” kata I Agung Prasetyo.
Dijelaskan, peta tingkat guncangan BMKG menunjukkan, dampak gempa bumi ini menimbulkan guncangan pada II Skala Intensitas Gempa bumi (SIG-BMKG) atau III MMI di wilayah Saribudolok, Tambusan, Haranggaol, Dolog Maraja dan Tongging.
Di daerah ini, kata dia, guncangan sangat dirasakan oleh orang banyak, benda-benda tergantung berayun dan jendela kaca bergetar. Namun, hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan rumah akibat gempa bumi.
“Jika ditinjau lokasi pusat gempa buminya, tampak gempa bumi yang terjadi tidak berkaitan dengan aktivitas Zona Sesar Sumatera. Episenter gempa bumi ini berada cukup jauh di sebelah timur jalur Zona Sesar Sumatera,” paparnya.
Sementara, lanjutnya, jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, maka gempa bumi ini merupakan gempa bumi dangkal yang dipicu oleh aktivitas sesar aktif.
Menurutnya, data geologi menunjukkan bahwa di zona gempa bumi memang banyak terdapat sebaran struktur sesar lokal yang memungkinkan terjadinya reaktivasi sesar hingga memicu terjadi gempa bumi ini.
Lebih jauh dijelaskan, peristiwa gempa bumi di daerah Danau Toba dan sekitarnya sudah dianggap sebagai fenomena alam biasa. Hal ini disebabkan karena di daerah ini memang merupakan kawasan rawan gempa bumi.
“Selain akibat aktivitas sesar lokal, maka aktivitas gempa bumi di zona ini juga banyak dipengaruhi oleh keberadaan zona Sesar Sumatera yang melintas di sebelah barat Danau Toba. Peta aktivitas kegempaan Sumatera menunjukkan, setiap tahun di wilayah Toba dan sekitarnya memang banyak terjadi aktivitas gempa bumi dengan kekuatan yang relatif kecil,” jelasnya.
Terkait gempa bumi tadi pagi, warga setempat dihimbau agar tetap tenang, mengingat gempa bumi yang terjadi kekuatannya relatif kecil dan tidak berpotensi merusak.
Meski demikian, sebagian warga sempat menduga jika gempa tersebut akibat kosongnya perut bumi di kawasan daerah Karo. Hal itu dikarenakan Gunung Sinabung terus menerus mengeluarkan material dari letusan sejak beberapa tahun belakangan, sehingga terjadi patahan lempeng.
-
BMKG/ RED