Rp 190,6 Miliar Dana Relokasi Mandiri Pengungsi Sinabung Dicairkan

banner 468x60
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Rehabilitasi Rekonstruksi BPBD Kabupaten Karo, Suharta Sembiring (baju merah) didampingi personel Polres Karo, Ipda Zulkifly (kanan), foto bersama warga pengungsi penerima bantuan di depan Bank BRI Jalan Veteran Kabanjahe. SUMBER/pardi simalango
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Rehabilitasi Rekonstruksi BPBD Kabupaten Karo, Suharta Sembiring (baju merah) didampingi personel Polres Karo, Ipda Zulkifly (kanan), foto bersama warga pengungsi penerima bantuan di depan Bank BRI Jalan Veteran Kabanjahe. SUMBER/pardi simalango

TANAH KARO – SUMBER

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo, akhirnya mencairkan dana hibah relokasi mandiri tahap kedua sebesar Rp 190,6 milyar kepada 60 kelompok pengungsi erupsi Sinabung asal empat desa yakni, Desa Guru Kinayan, Berastepu, Kuta Tonggal dan Gamber.

banner 336x280

Dari total dana tersebut, pengungsi akan menerima dana sebesar Rp 110.000.000 per Kepala Keluarga (KK), dengan rincian Rp 59.400.000 untuk Bantuan Dana Rumah (BDR) dan Rp 50.600.000 untuk biaya Bantuan Dana Lahan Usaha Tani (BDLUT).

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Rehabilitasi Rekonstruksi BPBD Kabupaten Karo, Suharta Sembiring didampingi personel Polres Karo, Ipda Zulkifly, Jumat (14/10/2016) di Bank BRI Jalan Veteran Kabanjahe mengatakan, pihaknya melakukan transfer dana bantuan relokasi mandiri ke rekening masing-masing kelompok, sejak bulan Juli lalu.

Bantuan ini disalurkan kepada anggota kelompok masing-masing, khusus bagi yang berkasnya sudah lengkap baik untuk lahan usaha pertanian maupun untuk bantuan rumah. Hal ini, berdasarkan rekomendasi dari Tim Pendamping Relokasi Mandiri (TPRM), tim teknis terkait lainnya dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) relokasi mandiri.

“Ada beberapa orang yang belum dicairkan walaupun berkasnya sudah lengkap. Hal itu dikarenakan yang bersangkutan tidak hadir karena faktor usia dan kesehatan. Mungkin besok atau lusa kalau sudah hadir di BRI pencairan sudah bisa direalisasikan,” kata Suharta.

Lebih jauh dikatakan, usai melewati jalan yang panjang dan melelahkan, pencairan dana bantuan untuk lahan usaha pertanian dan bantuan untuk pembangunan rumah, akhirnya hari ini sudah bisa direalisasikan serta berjalan dengan baik.

Namun, katanya, dana bantuan tersebut diberikan secara bertahap. “Artinya, dana bantuan relokasi mandiri tahap kedua direalisasikan bagi yang berkas-berkasnya sudah lengkap, baik untuk lahan usaha pertanian maupun untuk bantuan rumah,” ujarnya.

Ketika disinggung berapa jumlah berkas yang sudah lengkap untuk dicairkan, disebutkan Suharta, Desa Berastepu penerima BDR sebanyak 38 KK dan penerima BDLUT 43 KK. Desa Gamber penerima BDR sebanyak 4 KK dan BDLUT 6 KK. Selanjutnya, Desa Kuta Tonggal penerima BDR 2 KK dan penerima BDLUT sebanyak 8 KK.

Terakhir, Desa Guru Kinayan penerima BDR 1 KK dan penerima BDLUT 2 KK, sedangkan warga lainnya akan menyusul. “Kesemuanya itu tersebar dalam berbagai kelompok dan hamparan, baik untuk lahan usaha pertanian maupun untuk rumah,” jelas Suharta.

Terpisah, Ketua KPP 19 Desa Berastepu, Normanson Sitepu Batunanggar, mengaku merasa puas atas terealisasinya pencairan dana bantuan relokasi mandiri tahap kedua. “Terima kasih kepada semua pihak yang sudah bekerja keras membantu pencairan bantuan relokasi mandiri. Setelah pencairan ini tentunya, kami sudah bisa memulai hidup baru dengan normal,” ujarnya.

Sementara, Ketua KPP 2 Desa Berastepu, Akbar Milala mengkritik sistem pencairan dana bantuan relokasi mandiri di Bank BRI. “Disatu sisi, kami apresiasi teralisasinya pencairan hari ini. Disisi lain, sistem pencairannya kurang efektif dan efesien. Kami sejak jam 8 pagi tadi sudah ngumpul disini. Namun hingga siang ini jam 1.30 WIB, kami belum juga dipanggil,” tutur Akbar.

  • PARDI SIMALANGO
banner 336x280