TANAH KARO – SUMBER
Forum Kita Kalak Karo (FK3) menggelar pertemuan dengan Bupati Karo, Terkelin Brahmana SH diruang rapat Bupati Karo, Senin (22/5/2017).
Pertemuan ini bertujuan untuk menggelar diskusi terbuka terkait perkembangan dan kondisi Tanah Karo. Rombongan FK3 disambut baik oleh Bupati Karo.
FK3 kepada Bupati Karo dalam kesempatan ini menyampaikan, kehadiran pihaknya ke Karo bertujuan untuk membangun kerja sama di bidang koperasi dan pariwisata.
Disamping itu, FK3 juga berencana membangun jalinan sinergi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo yang merupakan suatu kerinduan dari anggota FK3 untuk berbuat bagi Kabupaten Karo.
“Sebuah kerinduan untuk bertatap muka, mempererat tali silaturahmi dan bekerja sama dengan Pemkab Karo untuk membuat suatu kerja yang konkret,” jelas Ruben Tarigan selaku Ketua FK3.
Pihak FK3 dalam kegiatan ini memaparkan perencanaan pembangunan wisata di Karo yang selama ini dinilai kurang memuaskan. Paparan ini memuat rencana pembangunan sejumlah destinasi wisata di Karo, khususnya Taman Hutan Raya (Tahura) yang sudah lama terbengkalai.
Sejumlah destinasi wisata yang dipaparkan tersebut diantaranya, desa wisata dan budaya, kuliner khas Karo, hutan wisata, paket wisata, event budaya, balap kerbau, sepeda gunung, Vulcano Park, dan wisata pertanian.
Bupati Karo Terkelin Brahmana SH mengapresiasi rencana dan kepedulian FK3 tersebut. “Melalui SKPD terkait, kita akan perjuangkan bersama pembangunan wisata di Karo. Dukungan dari masyarakat juga tentunya sangat diharapkan,” kata Terkelin.
Terkelin mengharapkan agar kedepannya destinasi wisata di Karo semakin meningkat. Hal itu mengingat potensi wisata di Karo yang begitu banyak.
Turut hadir dalam kegiatan ini diantaranya, Kapolres Karo, AKBP Rio Nababan S.Ik; Dandim 0205/TK, Letkol Inf Agustatius Sitepu S.Sos; Sekdakab Karo, Jernih Tarigan SH; dan para Kepala SKPD Pemkab Karo.
Untuk diketahui, FK3 merupakan sekumpulan masyarakat Karo yang tidak berasal dari Karo, akan tetapi peduli dengan kondisi Tanah Karo. Perkumpulan ini beranggotakan sekitar 200 orang yang tersebar di seluruh Indonesia, mulai dari Jawa Timur hingga Sumatera Utara.
- PARDI SIMALANGO