Dirgahayu Ke-72 RI, Pengungsi Desa Sigarang-garang : Merdeka ataoe Ngungsi?

banner 468x60
Selembar kain berisi tulisan yang dipajang warga di Desa Sigarang – garang. SUMBER/dok

TANAH KARO – SUMBER

Dalam rangka memeriahkan peringatan Dirgahayu Kemerdekaan ke-72 RI, seluruh warga Indonesia serentak menyemarakkan perayaan 17-an ini dengan menggelar berbagai kegiatan. Warna khas merah putih pun turut mewarnai lingkungan rumah dan instansi di berbagai daerah.

banner 336x280

Meski demikian, pemandangan berbeda justru terlihat di pedesaan di kawasan lereng Gunung Sinabung, tepatnya di Desa Sigarang – garang, Kecamatan Namanteran, Kabupaten Karo. Dirgahayu Kemerdekaan RI tahun ini dimaknai dengan ungkapan putus asa.

Berdasarkan amatan SUMUT BERITA, Rabu (16/8/2017), terlihat selembar kain berisi tulisan ungkapan putus asa yang dipajang oleh warga desa setempat. Tulisan tersebut berbunyi, “Kami menyerah Pak Jokowi.!!! 7 tahun mengungsi tanpa solusi. Merdeka ataoe ngungsi?”.

Ya, Irwansyah Ginting (40) warga Desa Sigarang – garang merupakan salah satu oknum yang memajang selembar kain berisi tulisan tersebut. Menurutnya, tulisan itu merupakan ungkapan penderitaan yang telah dialami oleh mereka yang telah mengungsi selama 7 tahun.

“Kami sudah sangat – sangat menderita. Kami sangat berharap agar pemerintah memberikan solusi yang tepat untuk kelanjutan hidup kami kedepan. Bukan justru memberi harapan tanpa solusi. Sampai saat ini kami masih tinggal di posko pengungsi GBKP Simpang Enam Kabanjahe,” keluh Irwansyah.

Hal senada disampaikan warga lainnya, Heriko Sembiring (27). Ia menyebut, warga desa sudah menyerah dengan situasi yang mereka alami selama 7 tahun. “Kami tidak tahu apa arti kemerdekaan bangsa ini bagi kami. Kami terlunta lunta tanpa ada kepastian dari pemerintah terhadap nasib kami,” tutur Heriko.

Sementara, Kepala Desa Sigarang – garang Andi Ginting mengaku turut merasakan apa yang dirasakan oleh warganya. Meski pesimis, ia tetap berharap agar Pemerintah Kabupaten Karo dan DPRD Karo saling bahu membahu untuk menyelesaikan masalah pelik ini ke pemerintah pusat.

“Harapan warga untuk solusi atas penderitaan ini sangat digantungkan ke pemerintah daerah, agar mendapat solusi yang baik dan layak. Kami warga empat desa yakni Desa Sigarang – garang, Kuta Gugung, Sukanalu Teran dan Mardinding, sudah 7 tahun hidup di posko pengungsian,” keluh Andi.

  • BRYAN TARIGAN/PARDI
banner 336x280

BERITA TERKAIT

BERITA REKOMENDASI