Hari Jadi Kabupaten Karo Ditetapkan 8 Maret 1946

banner 468x60
Bupati Karo, Terkelin Brahmana SH dan Wakil Bupati Karo, Cory Sriwati br Sebayang berfoto bersama tim perumus hari jadi Kabupaten Karo di Hotel Internasional Sibayak Berastagi. SUMBER/pardi simalango

TANAH KARO – SUMBER

8 Maret 1946 akhirnya ditetapkan sebagai awal berdirinya Kabupaten Karo. Penetapan ini setelah digelarnya seminar yang berlangsung cukup alot di Convention Hall Hotel Internasional Sibayak Berastagi, Kamis – Jumat (24 – 25/8/2017).

banner 336x280

Kesimpulan penetapan HUT Kabupaten Karo yang ditetapkan setelah menghadirkan lima Sibayak (Raja) diantaranya, Sibayak Suka, Sibayak Lingga, Sibayak Sarinembah, Sibayak Kutabuluh dan Sibayak Barusjahe.

Seminar ini juga dihadiri oleh Bupati Karo Terkelin Brahmana SH dan Wakil Bupati Karo Cory Sriwati br Sebayang, Asisten I Pemerintahan Setdakab Karo Drs. Suang Karo-Karo dan Dandim 0205/TK Letkol Inf Agustatius Sitepu MSi dan SKPD Pemkab Karo. Selain itu, anggota DPRD Karo diantaranya, Effendy Sinukaban, Herti Delima, Jon Karya Sukatendel, Ferianta Purba.

Seminar hari terakhir, Jumat (25/8/2017) juga dihadiri pembicara yaitu Dr Suprayitno M.Hum, Prof Usman Pelly PhD, Robert Perangin-angin S.Pd M.Si, Drs. Wara Sinuhaji M.Hum dan Ketua Himpunan Masyarakat Karo Indonesia (HMKI) serta tokoh masyarakat.

Wara Sinuhaji mengatakan, dari dinamika sidang yang berjalan selama dua hari, usulan mengerucut pada tiga opsi yakni 8 Maret 1946, 9 Maret 1946 dan 18 April 1946 yang masing-masing memiliki argumentasi uraian historis, sosio kultural, nasionalisme dan heroisme perjuangan rakyat Karo.

Namun, kata dia, berdasarkan nilai-nilai heroisme dan patrotisme, peserta seminar menyepakati secara aklamasi penetapan hari jadi Kabupaten Karo pada tanggal 8 Maret 1946.

Selanjutnya, berdasarkan usulan-usulan dari peserta seminar perlu untuk ditulis sejarah pemerintahan Kabupaten Karo dan pembangunan tugu peringatan hari jadi Kabupaten Karo.

“Tim perumus menyerahkan kesimpulan seminar kepada Pemkab Karo untuk kemudian disahkan bersama DPRD Karo melalui sidang paripurna untuk ditetapkan menjadi Peraturan Daerah (Perda),” jelas Wara Sinuhaji.

Dipaparkan, tim perumus diantaranya, Ketua Letjen TNI (Purn) Amir Sembiring dengan anggota Dr Suprayitno M.Hum, Drs Wara Sinuhaji M.Hum, Ferianta Purba SE, Jhon Karya Sukatendel SSn, Drs. Suang Karo-Karo, Baltasar Tarigan SE dan notulis Handoko SS.

“Kita tak ingin lagi tanggal lahir Pemkab Karo masih menjadi polemik dan terus menjadi pembahasan disebahagian masyarakat. Masyarakat tak ingin seminar ini hanya sebagai seremonial saja, akan tetapi berakhir dengan keputusan yang pasti. Setelah disepakati, saya merasa senang, masyarakat bisa merayakan hari jadi Kabupetan Karo tahun depan,” ujarnya.

Untuk diketahui, seminar yang dilaksanakan Pemkab Karo atas kerjasama dengan Program Studi Magister Ilmu Sejarah (S-2) dan Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya (S-1) Universitas Sumatera Utara (USU) di Hotel International Sibayak Berastagi, Kamis – Jumat (24 – 25/8/2017).

Sekadar mengingatkan, seminar yang sama tentang hari jadi Pemkab Karo juga telah dilaksanakan Bagian Humas Setdakab Karo pada tahun 2012. Seminar yang digelar tersebut mencuat dua opsi sebagai alternatif.

Opsi pertama, 15 Juni 1945 yakni masa penjajahan Jepang. Dimana Ngerajai Meliala diangkat sebagai Kepala Pemerintahan Karo dari kalangan Sibayak. Opsi kedua, 13 Maret 1946, yakni sidang Komite Nasional Indonesia Tanah Karo dengan Rakoetta Sembiring menjadi Bupati Karo pertama. Namun ke dua opsi tersebut pro kontra hingga tidak jelas kelanjutannya.

  • PARDI SIMALANGO
banner 336x280