TANAH KARO – SUMBER
Desa Tongging, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo diterjang banjir bandang, Kamis (16/11/2017) malam. Peristiwa ini diduga akibat maraknya aksi perambahan hutan di kawasan Bukit Sibuatan disertai tingginya intensitas curah hujan dalam waktu sepekan belakangan.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh SUMUT BERITA dari Kepala Desa Tongging Jhonson Simarmata, Jumat (17/11/2017) menyebutkan, peristiwa ini terjadi tengah malam saat menjelang pergantian hari. Padahal, kata dia, malam itu di desa mereka tidak diguyur hujan.
“Malam itu warga kita mendengar suara gemuruh dari sekitar hulu sungai terusan dari air terjun Sipiso-piso. Tak lama kemudian, tiba-tiba air bercampur material bebatuan serta kayu-kayu berukuran kecil sisa perambahan hutan menerjang desa ini,” jelas Jhonson.
Menurutnya, kejadian itu mengakibatkan sebanyak 21 unit rumah warga terendam banjir. Tak hanya itu, Landmark Letter Sign “TONGGING” yang baru dibangun dan diresmikan pada bulan Agustus lalu, turut menghilang usai disapu banjir bandang tersebut.
Kuat dugaan, kawasan hutan di Bukit Sibuatan tak lagi mampu menampung dan menyerap besarnya jumlah air hujan yang turun. Besarnya jumlah debit air yang mengalir dari sungai yang bermuara ke Danau Toba ini, mengakibatkan terjadinya banjir bandang di Desa Tongging.
“Ada dua sungai yang meluap yakni dari Aek (sungai) Sigumbang dan Aek Sidompak. Aliran air kedua sungai ini melewati Desa Tongging dan bermuara ke Danau Toba. Lahan pertanian seluas 5 hektar rusak dan gagal panen. Lampu jalan dan beronjong sepanjang 200 meter di tepi danau ikut rusak,” jelasnya.
Adapun ke 21 orang pemilik rumah yang terendam banjir diantaranya, Palen Girsang, Kenen Haloho, Jumadi Situngkir, Hakim Munthe, Janner Munthe, Hot Raya Munthe, Linda br Munthe, Pandapotan Silalahi, Bison Sidebang, T. Tarigan, Sarudin Manihuruk, Rolas Sidebang, Jonson Situngkir, Jonter Simanjorang, Malik Sijabat, Torang Silalahi, Jonsis Sijabat, Aleng Sidebang, Sardi Situngkir, Erni br Sijabat dan Jansius Situngkir.
“Pasca kejadian, seluruh pemilik rumah yang menjadi korban sempat diungsikan ke Losd Desa Tongging. Namun usai banjir surut, seluruh warga yang mengungsi kembali dipulangkan ke rumah masing-masing dan dilakukan pembersihan,” jelas Jhonson.
Sementara, keterangan yang diperoleh dari Kasubbag Humas Polres Karo AKP Marwan mengatakan, banjir bandang ini terjadi akibat meluapnya air sungai Sigumbang dan Sidompak yang bersumber dari air terjun Sipiso-piso dan hutan kawasan PT. MIL Bukit Sibuatan. “Tidak ada korban jiwa. Kerugian ditaksir sekitar Rp 1,5 miliar,” jelas Marwan.
Disampaikan, sehari pasca kejadian, Kapolres Karo AKBP Rio Nababan SIK bersama Muspika Kecamatan Merek mengecek langsung kondisi Desa Tongging yang diterjang banjir bandang. Alat berat dari Dinas PUPR Karo didatangkan untuk mengangkut dan membersihkan material batu di dalam sungai (normalisasi).
Puluhan personel Polres Karo tampak bersiaga dan membantu warga melakukan proses pembersihan rumah yang terkena luapan air sungai. Dua unit ambulance milik Polres Karo juga terlihat bersiaga di lokasi kejadian. Hingga berita ini dilansir, belum ada pihak terkait yang memberikan bantuan, termasuk Pemkab Karo.
- PARDI SIMALANGO