Studi Banding ke Bali, Bupati Karo Berencana Bangun “Gajah Bobok” sebagai Rest Area Multifungsi

banner 468x60
Bupati Karo Terkelin Brahmana melakukan studi banding ke objek wisata rest area Rambut Siwi di Desa Yeh Embang Kangin, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. SUMBER/Ist

TANAH KARO – SUMBER

Bupati Karo Terkelin Brahmana SH berencana menjadikan lokasi wisata “Gajah Bobok” di Desa Pangambatan, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, sebagai rest area atau tempat istirahat yang multifungsi. Untuk itu, lahan seluas 5 hektar (Ha) sudah dibebaskan sebelumnya oleh Kementerian PUPR pada TA 2016.

banner 336x280

Hal ini disampaikan saat melaksanakan studi banding ke objek wisata rest area Rambut Siwi di Desa Yeh Embang Kangin, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, Kamis (8/2/2018). Objek wisata ini memiliki beberapa fasilitas dan pelayanan dan mengedepankan kearifan lokal daerah.

Rambut Siwi merupakan Anjungan Cerdas Jalan Nasional (ACJN). Lokasi ini bukan sekadar tempat istirahat di pinggir jalan nasional, melainkan terintegrasi dengan sejumlah obyek wisata lain di Jembrana. Proyek senilai Rp 108 miliar dari pusat itu, untuk mengembangkan potensi daerah dan perekonomian masyarakat.

“Kehadiran kita kesini, untuk melihat langsung potensi apa yang dapat dikembangkan di Anjungan Cerdas (AC) Gajah Bobok. Karena lokasi tersebut terintegrasi dengan potensi wisata yang ada meliputi air terjun Sipiso-piso dan potensi pertanian unggulan lokal,” jelas Terkelin.

Menurutnya, Kementerian PUPR tengah membangun dua AC yakni di Rambut Siwi di Jembrana, Bali dan Bendungan Tugu di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Keduanya menjadi proyek percontohan (inkubasi) pembangunan AC multifungsi.

Pembangunan kedua AC ini, kata dia, dimaksudkan untuk memberi kenyamanan perjalanan dan mengurangi kecelakaan lalu lintas di jalan nasional yang traffic-nya semakin meningkat dari waktu ke waktu. Pengembangan kedua AC itu, diadopsi dari rest area Michi-no-Eki di Jepang. “Yang ketiga rencananya akan dibangun di Karo,” harapnya.

Disamping memiliki fungsi seperti yang telah disebutkan tadi, AC juga menjadi lokasi pengenalan dan pemasaran berbagai produksi dan budaya lokal kepada pengguna jalan nasional. Di sisi lain, juga menjadi pusat informasi berbagai produk dan potensi daerah di sekitar lokasi.

“Inilah salah satu tujuan Pemkab Karo melaksanakan studi banding, agar Pemda Karo dapat menerapkan sistem, bentuk dan tata cara pengelolaan AC yang akan dibangun di “Gajah Bobok”. Ini sebagai bahan perbandingan ke depan untuk masukan, karena AC di Jembarana sudah dikerjakan duluan oleh pemerintah pusat,” kata dia.

Lebih jauh dijelaskan, AC juga bisa menjadi gardu pandang untuk melihat pemandangan indah di seputaran objek wisata Tongging, Gajah Bobok dan Danau Toba serta dapat dijadikan sebagai tempat wisata dengan fasilitas penunjang seperti Wi-Fi, restoran, tempat istirahat dan lainnya.

Untuk itu, Terkelin berharap kerja sama tersebut dapat memberikan pengetahuan dan solusi berdasarkan penelitian, peningkatan teknologi, rekomendasi dan terintegrasi serta berkelanjutan untuk mendukung ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Karo.

Hadir dalam studi banding ini diantaranya, Ketua TP PKK Karo Ny. Sariaty Terkelin Brahmana, anggota DPRD Thomas Joverson Ginting, Kepala Dinas PUPR Karo Ir. Paten Poerba, Kepala Bappeda Karo Ir. Nasib Sianturi M.Si, Kabid Bappeda Karo Bartolemeus Barus, Staf Dinas PUPR Karo Hendra Mitcon Purba.

  • PARDI SIMALANGO
banner 336x280