SUMUTBERITA.COM, Karo – Siosar Festival yang dirangkai dengan acara Karnaval dan Pagelaran Budaya digelar di kawasan relokasi pengungsi Gunung Sinabung, Siosar, Sabtu (30/11/2019). Acara yang diikuti oleh ratusan warga setempat, Desa Bakerah, Sukameriah dan Simacem ini, berlangsung begitu meriah.
Acara dihadiri oleh Bupati Karo Terkelin Brahmana SH, Kepala Dinas PMD Abel Tarawai Tarigan, Camat Merek Tomi Heriko Sidabutar, Camat Barusjahe Kalsium Sitepu, Camat Tigapanah Data Martina br Ginting, Camat Mardingding Juspri M. Nadeak, Camat Juhar Jumpana Pinem, dan Camat Payung Jepta Tarigan.
Ketua Panitia Siosar Festival, Boy Brahmawanta Sembiring ST MT memaparkan, kegiatan ini dirangkai dengan tiga bentuk kegiatan yakni, karnaval, penanaman bunga di taman pelangi Siosar, dan pagelaran seni dan budaya. Karnaval mengambil rute start dari Jambur Desa Bakerah dengan mengelilingi tiga desa dengan jarak tempuh 3 Km berjalan kaki.
Ia menjelaskan, pelaksanaan acara ini bertujuan untuk merajut kebersamaan antar sesama masyarakat desa yang telah direlokasi akibat erupsi Gunung Sinabung. Seluruh masyarakat diharapkan dapat kembali bersama dan berinteraksi satu dengan yang lainnya.
“Untuk membantu pemulihan kehidupan masa lampau akibat dampak erupsi Gunung Sinabung, banyak cara untuk mengembangkan minat dan bakat serta kreativitas mereka. Oleh karena itu, kita melibatkan seluruh masyarakat ketiga desa yakni, Desa Bakerah, Sukameriah dan Simacem,” jelas Boy.
Dikatakan, pihaknya juga akan mengajari para kalangan milenial yang menetap di kawasan tersebut untuk menari dan bernyanyi. Hal ini dimaksudkan agar kedepan, jika ada event-event yang membutuhkan penari dan penyanyi, maka para kaum muda ini dapat ditampilkan.
“Diharapkan, karnaval ini berdampak positif bagi saudara kita di kawasan relokasi ini. Dengan demikian, dampak trauma itu dapat dihilangkan. Nantinya, upaya ini dengan sendirinya dapat menggugah kembali semangat hidup mereka sehingga tidak larut dalam kecemasan,” harapnya.
Lebih lanjut dijelaskan, dalam gelaran festival ini, pihaknya juga menggelar perlombaan yel-yel bagi masyarakat tiga desa. Perlombaan yel-yel tersebut dinilai saat pelaksaan karnaval keliling. “Jadi, seluruh kegiatan langsung kita rampungkan hari ini juga hingga malam hari,” tuturnya.
Sementara, Bupati Karo Terkelin Brahmana SH dalam acara karnaval ini diarak oleh warga ketiga desa berjalan kaki untuk berkeliling Siosar. Meski merasa capek dan lelah, namun ia menyebut kegiatan ini bertujuan mulia. Ia juga menilai pelaksanaan festival ini sangat bermanfaat dan tepat sasaran.
“Karnaval ini pastinya menjadi bagian promosi objek wisata serta menjadi ikon pengembangan pariwisata. Disisi lain, masyarakat sangat butuh hiburan. Untuk itu, keikutsertaan masyarakat ketiga desa menandakan sudah terjalinnya kembali hubungan dengan prinsip kearifan lokal budaya Karo. Ini terlihat saat arak-arakan karnaval dan seluruhnya menggunakan pakaian ciri khas budaya Karo,” jelas Terkelin.
Menurutnya, ini merupakan pemandangan luar biasa yang belum pernah terjadi di Siosar. “Kedepan, kegiatan serupa diharapkan dapat terus digelar setiap tahun. Ini potensi budaya Karo. Masyarakat harus peduli, caranya dengan menggandeng pemerintah dan stakeholder lainnya. Disamping itu, dana desa dapat digunakan,” tuturnya.
Berdasarkan amatan, usai pelaksanaan karnaval, selanjutnya dilaksanakan acara pagelaran seni dan budaya di Jambur Simacem pada pukul 19.00 WIB malam.
- PARDI SIMALANGO