SUMUTBERITA.COM, Karo – Seiring tuntutan era revolusi industri 4.0 saat ini, segala bentuk pelayanan publik diupayakan menerapkan sistem berbasis aplikasi. Meningkatnya pengguna smartphone Android, tentunya para pengguna mengharapkan adanya pengembangan aplikasi yang dapat membantu kehidupan sehari-hari.
Hal itu diungkapkan oleh Bupati Karo Terkelin Brahmana SH didampingi Kepala Bidang Sarana Prasarana dan Pelatihan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Karo Teguh Purba SH di sela-sela makan siang di RM Asima Kabanjahe, Rabu (4/3/2020).
“Contohnya, saat seseorang berada dalam situasi yang membahayakan dirinya, maka yang dituju untuk dihubungi pertama nomor center kantor polisi. Demikian pula saat terjadi bahaya kebakaran, maka nomor center yang dihubungi adalah kantor pemadam kebakaran,” jelas Terkelin.
Ia menjelaskan, pengguna Android dewasa ini kian meningkat tajam. Ini menunjukkan bahwa pengguna smartphone dengan OS Android semakin meningkat dari tahun ke tahun. Dengan meningkatnya pengguna Android, maka pengguna aplikasi berbasis Android dengan sendirinya kian meningkat pula.
Terkait kendala Dinas Damkar Karo yang terkendala dana dalam pembuatan aplikasi, Terkelin menyebut jika itu sifatnya penting serta memudahkan masyarakat dalam menyampaikan aduan, dana tersebut dapat diminta ke Bank Sumut Kabanjahe melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR).
“Jika anggarannya tidak besar atau hanya mencapai Rp 50 jutaan, tidak perlu menunggu pembahasan P-APBD 2020. Nanti kita bicarakan dengan Kepala Cabang Bank Sumut atau kepala cabang bank lain, mengingat pentingnya aplikasi berbasis teknologi untuk membantu masyarakat. Masyarakat menuntut pelayanan publik yang dapat diandalkan, terjangkau dan interaktif,” ungkapnya.
Sebelumnya, Teguh Purba SH menyampaikan bahwa pihaknya berencana membuat inovasi berbasis teknologi yang memudahkan masyarakat melaporkan peristiwa kebakaran. “Masyarakat tinggal mengunduh saja di aplikasi Play Store di HP Android. Setelah itu, ada panduan tata cara penggunaannya dalam menyalurkan informasi,” papar Teguh.
Ia menjelaskan, dalam aplikasi tersebut nantinya, akan diketahui titik yang terlaporkan karena telah berbasis Global Positioning System (GPS). “Saat masyarakat melaporkan data yang valid dengan mencantumkan foto dan tempat kejadian, nantinya juga akan mendapat laporan pertanggungjawaban saat kami menjalankan tugas,” jelasnya.
Melalui sistem ini, kata dia, setiap orang dapat menyampaikan laporan dan pengaduan pelanggaran tersebut secara online melalui smartphone. Aplikasi ini dirancang mampu meningkatkan akurasi titik koordinat kebakaran serta kesigapan personel pemadam kebakaran dalam menangani kobaran api.
“Aplikasi ini akan mampu menangkal hoaks terkait peristiwa kebakaran. Apalagi warga kerap iseng melapor kejadian yang tidak benar. Ketika petugas terjun ke lokasi, ternyata tidak ada kejadian apa-apa. Sebenarnya kami juga geram dengan laporan palsu. Tapi mau bagaimana, tugas kita ‘kan merespon semua aduan kebakaran secara cepat,” keluhnya.
Untuk itu, ia mengharapkan aplikasi ini nantinya dapat mencegah adanya laporan palsu tersebut. “Tidak hanya menjinakkan api, petugas Damkar juga melayani beragam permintaan masyarakat, termasuk mengamankan satwa liar seperti, anjing liar, kucing, hingga ular maupun evakuasi korban manusia tenggelam,” tutupnya.
- PARDI SIMALANGO