KARO, SUMUTBERITA.com – Cita-cita Pemkab Karo untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui kenaikan tarif pajak, retribusi, dan cukai, belum lama ini ditolak. Salah satu alasannya karena tidak diimbangi dengan fasilitas yang layak, misalnya soal infrastruktur di Karo yang jarang tersentuh perbaikan.
Bagaimana tidak, saluran drainase di Jalan Jamin Ginting, tepatnya di depan kantor Bupati Karo sajapun hingga kini masih bermasalah. Minimnya perbaikan maupun perawatan saluran ini, kerap kali mengakibatkan banjir yang cukup parah saat hujan deras mengguyur. Kondisi ini cukup menyulitkan masyarakat.
Teranyar, peristiwa banjir yang cukup parah kembali terjadi di Jalan Jamin Ginting, mulai dari Kantor Bupati Karo hingga kawasan Simpang Enam Kabanjahe, Rabu (24/1/2024) sekira pukul 14.30 WIB. Peristiwa ini mengakibatkan kemacetan kendaraan yang sangat parah di kedua jalur jalan.
Berdasarkan amatan SUMUTBERITA.com, air hujan langsung menggenangi badan jalan hanya beberapa menit setelah hujan deras mengguyur kota Kabanjahe. Hal ini disebabkan oleh saluran parit yang tidak berfungsi maksimal menampung jumlah debit air. Kondisi terparah terlihat di depan SPBU Simpang Tiga yang berdekatan dengan Masjid Agung Kabanjahe.
Pengendara sepeda motor yang saat itu berboncengan bersama istri dan seorang bayinya terlihat sangat kesulitan saat hendak keluar dari lokasi Jambur Balai Milala Mas. Sepeda motor mereka mendadak mati saat mencoba melewati genangan banjir di bibir jalan di pintu masuk jambur tersebut.
Sang istripun terpaksa turun dari sepeda motor sambil menggendong bayinya di tengah kondisi hujan yang masih rintik untuk berteduh. Dengan cukup kesulitan sambil menahan tekanan banjir, pengendara sepeda motor tersebut berusaha menggeser kendaraannya.
Disamping itu, genangan banjir juga mengakibatkan kemacetan parah kendaraan. Kemacetan panjang terlihat dari kawasan Simpang Enam hingga kantor Bupati Karo. Alhasil, kemacetan juga terjadi di jalur lain dari kantor Bupati Karo menuju Simpang Tiga Masjid Agung. Kondisi ini mengakibatkan tumpukan kendaraan hingga tiga lajur.
Sejumlah warga yang ditemui awak media ini mengungkapkan jika banjir selalu terjadi di kawasan itu saat hujan deras mengguyur. Warga menyebut, saluran drainase yang menjadi penyebab banjir di kawasan itu hingga kini belum juga mendapat penanganan dari Pemkab Karo.
“Masalah ini sudah sering dilaporkan, tapi sampai sekarang belum juga ditangani. Lihat saja ini. Baru sebentar hujan, langsung banjir. Sementara menunggu air surut, cukup lama. Tolonglah dek besar-besar buat di koran, supaya cepat ditangani pemerintah,” tutur warga bermarga Sinukaban.
Di lokasi berbeda di kawasan Terminal Kabanjahe, salah seorang warga bermarga Barus menyebut peristiwa banjir ini sudah sering di ekspos oleh media. “Itu kan kawasan ramai dan penting. Ada kantor instansi, jambur dan lainnya. Tapi sampai sekarang belum juga ditangani. Bupati saja pernah lewat dengan mobil dinasnya saat terjadi banjir di situ,” ungkap Barus.
Ia menuding, Bupati Karo merupakan tipikal pemimpin yang tebal muka dan bebal. Ia beralasan, sejak dipimpin oleh Cory dan Theopilus, nyaris tidak ada pembenahan yang dilakukan terhadap kota Kabanjahe. Ia juga mengaku pesimis jika infrastruktur drainase penyebab banjir tersebut akan ditangani oleh Pemkab Karo.
“Sudah sering disorot, tapi tidak ada action juga. Padahal kawasan ini salah satu inti kota. Kondisi ini pasti akan semakin parah kedepannya,” kecam Barus.
PENULIS: TIM