KARO, SUMUTBERITA.com – Bupati Karo Cory Sriwaty Sebayang mengajak seluruh warga Desa Budaya Dokan untuk melestarikan kerja tahun atau pesta tahunan serta menjaga dan merawat warisan budaya Karo. Hal ini dimaksudkan agar warisan leluhur Karo tidak punah di zaman modernisasi ini.
“Desa Budaya Dokan merupakan salah satu desa budaya di Karo yang sudah terkenal hingga ke mancanegara,” ujar Cory saat menghadiri kerja tahun “Mahpah” di Desa Budaya Dokan, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Sabtu (20/4/2024).
Cory menyebut, Karo memiliki tiga desa budaya yang dapat dijadikan sebagai daya jual bagi wisatawan. Ketiga desa budaya tersebut di antaranya, Desa Pengambatan, Desa Lingga dan Desa Dokan.
“Budaya adalah aset bangsa yang tak ternilai harganya. Untuk itu, dengan peran kita masing-masing, mari ciptakan sinergi antara pemerintah, masyarakat dan berbagai stakeholder dalam pelestarian budaya,” ajaknya.
Selain menjaga dan merawat budaya, tandas Cory, hal terpenting yang perlu dilakukan yakni menjaga keamanan wisatawan, kebersihan, dan wajib ramah terhadap wisatawan. “Jika sudah nyaman, pasti wisatawan ingin kembali berkunjung ke Desa Budaya Dokan,” tandasnya.
Dalam kesempatan ini, Cory juga turut berterima kasih atas sambutan hangat dari seluruh masyarakat Desa Dokan. Ia menyampaikan rasa bangganya kepada seluruh panitia yang sudah mempersiapkan hiburan berupa tarian, ndikar, dan pertunjukan budaya lainnya.
Turut hadir mendampingi Bupati Karo yakni, Asisten Administrasi Umum, Mulianta Tarigan; Inspektur, Sodes Sembiring; Kadis Kominfo, Frans Leonardo Surbakti, Kadis Pariwisata, Munarta Ginting; Kadis PUTR, Edward P Sinulingga; Camat Merek Bartholomeus Barus dan yang lainnya.
Teks foto: Bupati Karo Cory Sriwaty Sebayang saat menghadiri kerja tahun “Mahpah” Desa Budaya Dokan. SUMUTBERITA.com/dok Dinas Kominfo Karo
EDITOR: RED