KARO, SUMUTBERITA.com – Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Berastagi, Sri Henni Br Saragih melarang keras siswa/i didiknya untuk melakukan corat-coret baju seragam sekolah dan konvoi sepeda motor dalam merayakan kelulusan pasca pelaksanaan Ujian Nasional (UN).
Hal ini disampaikan Sri Henni saat acara pisah sambut siswa/i Kelas IX di lapangan SMP Negeri 3 Berastagi, Jalan Jamin Ginting, Desa Raya, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, Senin (20/5/2024). Rangkaian pisah sambut digelar secara sederhana yang diawali dengan pementasan tarian siswa/i.
Acara pisah sambut ini turut dihadiri para guru SMP Negeri 3 Berastagi, para wali murid, komite sekolah, serta 248 orang siswa/i Angkatan XIII yang telah dinyatakan lulus.
“Acara pisah sambut ini telah direncanakan beberapa hari lalu oleh pihak sekolah bersama siswa/i, wali murid dan komite sekolah. Pasca kejadian kecelakaan mobil pariwisata yang membawa siswa study tour kemarin, maka pisah sambut ini digelar secara sederhana,” ungkap Sri Henni.
Sebelum pisah sambut diselenggarakan, kata dia, pihaknya mengumpulkan siswa dan wali murid termasuk komite sekolah untuk membuat acara perpisahan. “Jadi ada serah terima dari pihak sekolah kepada wali murid. Karena tiga tahun lalu wali murid datang mengantarkan anaknya. Nah, setelah tiga tahun berlalu, kami serahkan lagi,” katanya.
Dalam kesempatan ini, sebagai pimpinan di SMP Negeri 3 Berastagi, Sri Henni menyampaikan ucapan selamat dan sukses kepada seluruh siswa/i Angkatan XIII Tahun Ajaran 2023-2024. Ia juga berterima kasih kepada wali murid yang telah hadir di acara perpisahan tersebut.
Ia bersama para guru mendoakan agar siswa/i Angkatan XIII dapat menjadi anak-anak yang sukses di tahun-tahun mendatang. “Kelak kalian akan kembali lagi ke sekolah ini sebagai kepala sekolah, sebagai guru, atau sebagai bidang pembimbing di sekolah sesuai cita-cita kalian,” ucapnya
Sri Henni menyebut, jika selama ini para guru agak bertindak berlebihan dalam mendidik siswa/i, hal tersebut bukanlah suatu kebencian, namun semata-mata merupakan ungkapan kasih sayang kepada siswa. Karena, kata dia, pihak sekolah menghendaki para siswa/i menjadi orang cerdas dan berguna untuk bangsa kedepannya.
“Kami ingin kalian menjadi orang yang berguna bagi orang lain. Menjadi orang terbaik itu penting, tapi menjadi orang baik itu jauh lebih penting. Yang jelas, menjadi orang yang baik itu jauh lebih penting daripada yang terbaik,” tegas mantan Kepala SMP Negeri 1 Berastagi ini.
Ia mengingatkan agar siswa/i yang telah lulus untuk tidak terlibat dalam aksi corat-coret baju seragam sekolah dan tindak menggelar konvoi sepeda motor yang dapat membahayakan keselamatan.
“Pesan saya, setelah lulus jangan ada yang mencorat-coret baju dan melakukan konvoi sepeda motor di jalanan. Lebih baik berpikir untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Apapun bentuk kesulitannya, harus lanjutkan sekolah. Karena dengan sekolah, semua akan bisa diraih,” pungkasnya.
Teks foto: Kepala SMP Negeri 3 Berastagi, Sri Henni Br Saragih bersama siswa/i Angkatan XIII yang telah lulus dalam acara pisah sambut. SUMUTBERITA.com/istimewa
PENULIS: RED