KARO, SUMUTBERITA.com – Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Karo sukses menggelar “Bincang Literasi Kebangsaan” di panggung utama Taman Mejuah-juah Berastagi pada Selasa – Rabu 21 – 22 Mei 2024 lalu.
Kegiatan bertajuk “Gerak Literasi Kebangsaan dalam Membangun Generasi Berkarakter Inklusif, Menghargai Keberagaman, dan Berkebudayaan” ini digelar di sekitar Tugu Jamin Gintings dan tak jauh dari prasasti Surat Pujian Mohammad Hatta kepada Rakyat Tanah Karo.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Karo, Dra. Rehjorena Br Purba membuka kegiatan yang diikuti oleh ratusan peserta didik tingkat SMP dan SMA di Kabupaten Karo.
Rehjorena dalam sambutannya mengatakan melalui program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, Dinas Perpustakaan dan Arsip Karo terus berupaya meningkatkan kemampuan literasi dalam mendukung pemberdayaan masyarakat.
Dia mengatakan, ide kegiatan bincang literasi ini tercetus agar peserta didik mampu mengeksplorasi dan berbagi pengalaman terkait implementasi Pancasila dan wawasan kebangsaan dalam kehidupan sehari- hari.
Sementara itu, Kabid Pengolahan Layanan dan Pelestarian Bahan Perpustakaan, Sabarulin Br Sembiring, SE berharap melalui bincang literasi kebangsaan ini, peserta dapat meningkatkan pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila dan menumbuhkan semangat nasionalisme.
Menurutnya, kegiatan yang diinisiasi bersama para pegiat literasi kebangsaan ini begitu penting dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Pegiat Literasi Kebangsaan, Harianto Marulitua Limbong S.Pd yang didaulat sebagai narasumber mengangkat narasi kebangsaan melalui berbagai peristiwa sejarah dan kearifan lokal di Karo.
Dia mengungkap bahwa ada banyak peristiwa yang terjadi di Karo yang patut dibanggakan oleh generasi muda. Mulai dari perlawanan Kiras Bangun terhadap pemerintah kolonial Belanda, sosok Jamin Ginting yang bergerilya untuk mempertahankan kemerdekaan, hingga keberadaan Kampung Moderasi Beragama Lorong Ikuten Van Leith di Berastagi.
Sementara Narasumber lainnya, Teopilus Suranta Tarigan, SSTP menyampaikan pesan kebangsaan sebagaimana pemikiran Bung Hatta yang bisa merawat Indonesia adalah yang memiliki keluasan mental dan spiritual seluas Indonesia.
Pendiri Rumah Belajar Mentari Cilik Grace Desy Ratu Fiona Br Sitepu, S.Psi yang ditunjuk sebagai moderator menutup acara yang diakhiri dengan pekik salam kebangsaan “Salam Pancasila”.
Teks foto: Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Karo menggelar “Bincang Literasi Kebangsaan” di panggung utama Taman Mejuah-juah Berastagi. SUMUTBERITA.com/dok
PENULIS: RED