KARO, SUMUTBERITA.com – Dua orang tokoh politik di Tanah Karo diterpa isu tak enak. Setelah sebelumnya Cory Sriwaty Sebayang diisukan didepak Partai Gerindra dalam pencalonannya sebagai bakal calon bupati Karo, kabar yang sama muncul dari Theopilus Ginting.
Sama-sama berstatus incumbent, Cory yang kini masih menjabat sebagai bupati Karo adalah Ketua DPC Partai Gerindra Kab Karo. Sedangkan Theopilus Ginting yang notabene adalah wakil bupati Karo, saat ini masih aktif menjabat sebagai Wakil Ketua DPD I Partai Golkar Sumut.
Informasi yang dihimpun SUMUTBERITA.com dari sejumlah sumber tepercaya menyebut, Theopilus Ginting “disikut” oleh Partai Golkar di Pilkada Serentak 2024. Sumber menyebut, peluang Theopilus untuk mendapat rekomendasi dari DPP Partai Golkar, cukup tipis.
“Ada tujuh nama figur yang sebelumnya diusulkan Golkar ke DPP, termasuk nama Theopilus Ginting. Sekarang sudah makin mengerucut hingga dua nama. Infonya nama pak wakil bupati tak jadi prioritas. Cukup kecil kemungkinan beliau diusung Golkar,” ujar sumber merinci.
Ia mengungkapkan, hal ini dilatari kurang harmonisnya hubungan antara Theopilus dengan jajaran Partai Golkar, utamanya para petinggi partai beringin di Karo. Disamping itu, minimnya kinerja Theopilus selama bersanding dengan Cory Sebayang, diyakini menjadi catatan penting bagi Partai Golkar.
“Pak Theopilus kan pengurus Golkar di tingkat Sumut. Beliau adalah Wakil Ketua di DPD Golkar Sumut. Infonya beliau selama ini merapat ke Golkar Sumut untuk memperjuangan rekom. Nah, ini salah satu pemicu hubungan Theopilus dengan pengurus di daerah semakin retak,” ungkapnya.
Janji Theopilus ke Tuhan di Kampanye Pilkada 2020 Disorot
Selain didasari faktor hubungan yang ‘dingin’ dengan pengurus di DPD II Partai Golkar Karo, buruknya track record kepemimpinan Theopilus bersama Cory sejak terpilih pada Pilkada 2020 lalu, juga menjadi pertimbangan Golkar dalam mengusung Theopilus.
Salah seorang sumber di internal Golkar kembali menyorot pernyataan Theopilus pada debat calon bupati dan wakil bupati Karo 2020 putaran pertama di Hotel Grand Mercure Medan pada November 2020 silam.
Sumber menilai, janji Theopilus yang sangat yakin mampu mengatasi permasalahan infrastruktur di Karo hingga membawa-bawa nama Tuhan, hanya isapan jempol belaka. Faktanya, kata dia, Cory dan Theopilus sama sekali tak mampu mengatasi persoalan tersebut hingga menjelang akhirnya masa jabatannya keduanya.
“Fakta yang kita lihat di lapangan, hampir 70 persen jalan umum di Tanah Karo rusak parah. Di pusat kota saja kondisi jalan banyak yang rusak parah. Belum lagi di desa-desa. Inilah situasi yang ada saat ini. Ini kita bicara masih sebatas jalan umum, belum yang lain,” ungkap sumber.
Berikut penggalan pernyataan Theopilus Ginting pada debat calon bupati dan wakil bupati Karo 2020 putaran pertama di Hotel Grand Mercure Medan pada November 2020 silam:
“Kebetulan ini adalah profesi saya. Jadi saya sangat yakin, mengatasi infrastruktur di Karo itu, saya punya cara tersendiri. Saya akan bekerja dengan setulus hati. Karna saya menyadari, ini adalah amanah dari Tuhan saya bisa begini. Saya akan berjanji, bukan berjanji kepada masyarakat Karo, saya berjanji kepada Tuhan. Masalah infrastruktur, dengan jaringan yang saya ada, akan saya perjuangkan sebisa mungkin, bisa berguna untuk mengoptimalkan apa yang dibutuhkan masyarakat, terlebih-lebih dengan pertaniannya”.