TAPTENG, SUMUTBERITA.com – Polisi memeriksa dua orang Anak Buah Kapal (ABK) pembawa rombongan jemaat gereja yang tenggelam di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara (Sumut). Dalam peristiwa itu, ada tiga orang yang dilaporkan tewas.
“Saat ini, dua orang ABK telah diamankan dan diperiksa di Polres Tapteng,” kata Kapolres Tapteng AKBP Basa Emden Banjarnahor, Sabtu (29/6/2024).
Hasil pemeriksaan sementara, kata Basa, kapal Dolpin dengan nomor Lambung70 itu diduga tenggelam usai mengalami kebocoran.
“Kapal sempat mengalami kendala masuk air di lambung kapal yang diduga diakibatkan adanya kebocoran pada bagian badan kapal akibat hempasan ombak. Diperkirakan kecelakaan terjadi disebabkan adanya faktor kelalaian manusia dan faktor alam,” sebutnya.
Basa menyebut kapal itu berisi sekitar 34 pengunjung wisata dengan dua ABK dan dua orang pemandu. Para pengunjung itu terdiri dari 28 orang jemaat Gereja Retreat Permata GBKP Runggun Cintarayat asal Tanah Karo dan 6 orang rombongan keluarga dari Kabupaten Asahan dan Kabupaten Batubara.
Lalu, sekira pukul 10.30 WIB tadi, para korban berangkat dari Pantai Indah Pandan, Kecamatan Pandan menuju Pulau Mursala.
“Jumlah penumpang wisata sekitar 34 orang ditambah dengan ABK kapal sebanyak dua orang,” jelasnya.
Kemudian, sekira pukul 10.50 WIB, kapal tersebut mengalami kebocoran hingga air masuk ke bagian lambung kapal. Setelah itu, sekira pukul 11.00 WIB, kapal tersebut tenggelam di sekitar Pulau Situngkus dan Pulau Mursala.
“Menurut keterangan saksi, penumpang kapal sempat melakukan upaya mengeluarkan air dari dalam kapal. Namun, dikarenakan air semakin banyak yang masuk, penumpang tidak mampu mengeluarkan air dari dalam lambung kapal,” sebutnya.
Perwira menengah polri itu menyebut ada tiga orang yang tewas dalam kejadian itu. Ketiganya merupakan rombongan keluarga dari Kabupaten Asahan dan Kabupaten Batubara. Ketiga korban, adalah Fahri (11), Irma Yulita (38) dan Ratna.
“Korban selamat dari GBKP Runggun Cintarayat sebanyak 28 orang. Lalu, 6 orang penumpang dari Asahan, sebanyak tiga orang selamat dan tiga orang meninggal. Korban meninggal disemayamkan di ruang jenazah RSUD Pandan menunggu pihak keluarga,” kata Basa.
“Kami mengucapkan turut berduka cita kepada para korban dan mengimbau kepada para ABK, terutama kapal wisata untuk selalu mengutamakan keselamatan penumpang dan mengikuti aturan standar keselamatan penumpang setiap berlayar,” sambungnya.
Teks foto: Petugas mengangkat jasad ketiga korban tenggelam di Perairan Tapteng. SUMUTBERITA.com/ist
EDITOR: RED