POLISI belum merinci lebih dalam keterlibatan Bebas Ginting alias Boelang dalam kasus pembakaran rumah yang menewaskan wartawan Tribrata TV, Rico Sempurna Pasaribu bersama tiga anggota keluarganya pada 27 Juni 2024 dinihari lalu.
Ya, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi mengungkap peran Bebas Ginting masih sejauh pemberi perintah terhadap dua eksekutor untuk membakar rumah Sempurna (sapaan akrab korban). Soal keterlibatannya lebih jauh, Hadi bilang pihaknya masih mendalami.
Barangkali, motif kasus ini akan susah terungkap. Ini ditengarai adanya dugaan campur tangan banyak pihak. Isu penciptaan skenario kasus ini bakal terhenti sampai di Boelang saja, semakin menguat. Tujuannya sederhana, demi jaga nama baik pribadi maupun institusi si aktor intelektual.
Padahal, berbagai spekulasi sudah muncul di tengah masyarakat sejak kasus ini bergulir. Spekulasi pun berbuah isu liar yang jadi ‘buah bibir’ dimana saja. Satu pertanyaan dilatari rasa penasaran sering diucap orang-orang diluar sana. “Siapa yang beri tugas ke Boelang?”.
Banyak pihak yang mengaitkan pembakaran rumah Sempurna buntut dari rentetan pemberitaan lokalisasi judi yang diduga milik oknum TNI berinisial HB di Jalan Kapten Bom Ginting Kabanjahe, yang tak jauh dari markas satuan samping.
Bahkan tak sedikit pula pihak-pihak menduga, sadisnya Boelang cs saat mengeksekusi empat korban sekaligus dinihari itu, dilatari atas perintah kopral berambut cepak itu. Padahal, Sempurna dalam pemberitaannya sama sekali tak menyinggung nama Bebas Ginting ataupun Boelang.
Bayangkan saja. Bak psikopat. Balita berusia 3 tahun bernama Louin Arlando Situngkir ikut jadi sasaran para jahanam pada peristiwa jelang subuh itu. Ia dipaksa membayar mahal resiko dari pekerjaan opung doli-nya, disaat tingkahnya masih sedang lucu-lucunya.
Opung boru Louin juga dapat naas. Nyawanya berakhir tragis diselimuti kobaran api. Ada info, dua hari jelang ajal, Beru Ginting itu di teror hingga didatangi para gangster kampung di dalam rumahnya berdinding papan berukuran 2,5 x 4 meter itu.
Sulit dipercaya, sang jurnalis beserta istri, anak dan cucunya rela mati dibakar begitu saja. Tak terlihat aksi ataupun reaksi keempat korban saat api memantik rumah itu, seperti di potongan rekaman CCTV. Aksi mereka begitu cepat. Bakar dan langsung kabur. Tak tahu kapan curahan minyak membasahi rumah itu.
Pertanyaannya, mana rekaman CCTV sebelum pembakaran itu? Apa yang terjadi sebelum dibakar? Yang jelas, dari video amatir yang diperoleh, keempat korban pertama kali ditemukan tewas di satu tempat yang sama. Walau posisinya tak beraturan, tapi tak pencar.
Nah, tiga tersangka sudah ditetapkan. Sekarang saatnya membahas siapa yang tugasi Boelang membakar rumah Sempurna Pasaribu. Semua orang tahu, preman tua ini tak akan pernah mau “bekerja” tanpa adanya aliran dana. Artinya: ada uang, ada barang.
Dalam kasus ini, polisi sebenarnya sudah dapat kisi-kisi. Ini juga sudah diungkap banyak orang. Kuat dugaan, permufakatan jahat ini dirancang oleh Bebas Ginting bersama HB, paling jauh melalui orang kepercayaan HB. Pertanyaannya, beranikah polisi masuk ke episode itu? Ditunggu! ***