KARO, SUMUTBERITA.com – Persatuan Musisi Tradisional Karo (PMTK) menggelar deklarasi bersama di Pusat Pembinaan Warga Gereja (PPWG) Zentrum GBKP Kabanjahe, Selasa (30/7/2024). Deklarasi ini utamanya bertujuan untuk melestarikan musik tradisional Karo hingga di masa mendatang.
Abetnego Panca Putra Tarigan selaku Dewan Pembina PMTK menyampaikan, pelaksanaan deklarasi ini sekaitan dengan diskusi yang ia gelar sebelumnya bersama PMTK terkait kesulitan dan tantangan yang tengah dihadapi oleh pemusik dalam melestarikan musik tradisional Karo.
“Dalam diskusi itu mengemuka tentang beberapa kesulitan yang dialami pemusik tradisional Karo. Jadi saya sarankan, agar keluhan-keluhan dapat tersampaikan ke pemerintah, haruslah dibentuk organisasi atau wadah bagi para pemusik,” jelas Abetnego mengawali sambutan pada acara Deklarasi Bersama PMTK.
Disamping itu, kata Abetnego, wadah ini akan membantu para musisi untuk membuat program. Dengan pembentukan wadah musik ini, dapat merumuskan bersama berbagai hal, baik segi kendala, agenda-agenda. “Tadi sudah disampaikan, ada masalah kesejahteraan, peralatan, aturan-aturan dan yang lainnya. Organisasi diharapkan bisa mengatasi berbagai persoalan ini,” ujar Abetnego Tarigan.
Lebih lanjut, Deputi II Kantor Staf Presiden (KSP) ini berharap agar organisasi ini ada regenerasi yang nantinya bisa menjawab berbagai tantangan zaman kedepan. Untuk itu, organisasi ini diharapkan menjadi wadah diskusi bagi pemusik tradisional untuk dapat menyatukan persepsi bersama demi kelestarian musik tradisional Karo seterusnya.
“Saya selaku tekankan, suku Karo ada di banyak kabupaten/ kota di Sumatera Utara. Kita ada di Deli Serdang, ada di Langkat, Kota Medan, Simalungun, Siantar, dan Binjai. Tapi wajahnya Karo adalah di Kabupaten Karo, ini harus diingat. Di daerah lain, budaya Karo sangat mungkin bercampur dengan budaya lain. Untuk itu, Tanah Karo sebagai rumahnya harus kita jaga. Inilah alasan kenapa deklarasi ini kita lakukan di Tanah Karo,” tegasnya.
Lebih jauh, ia menyampaikan kepada para musisi tradisional Karo bahwa di pemerintah saat ini ada Dana Abadi Kebudayaan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Melalui dana ini, diharapkan dapat membantu pendanaan para musisi untuk membuat pagelaran.
Selain itu, kata dia, ada juga program pemerintah lainnya yakni Manajemen Talenta Nasional. Dalam program ini, akan dilaksanakan beberapa kegiatan di antaranya, sains, akademik, olahraga, dan seni budaya. Di sini, anak-anak muda yang bertalenta akan dilibatkan dan didata oleh pemerintah untuk didukung dan diorganisir.
“Jadi, kita berpikir bagaimana agar pelaku-pelaku seni ini diberikan jaminan sosial ketenagakerjaannya. Ini kita sedang bergerak ke arah sana. Saya sebagai orang Karo sedang berpikir bagaimana agar kita tidak tertinggal dalam proses yang disusun pemerintah ini,” tuturnya.
Berdasarkan amatan wartawan, pada deklarasi bersama ini diketahui struktur organisasi PMTK di antaranya: Dewan Pembina: Abetnego Panca Putra Tarigan, Jesaya Sinulingga, dan Edison Tarigan Gerneng. Sementara, Ketua: Estredin Sembiring, Sekretaris: Dolatta Perangin-angin, dan Bendahara: Sabarina Br Sitepu.
Deklarasi bersama PMTK ditandai dengan pemukulan gong oleh Abetnego Tarigan selaku Deputi II KSP yang juga sebagai bakal calon Bupati Karo pada Pilkada Serentak yang akan digelar 27 November 2024 mendatang.
Teks foto: Abetnego Tarigan didampingi para pengurus PMTK melakukan pemukulan gong saat pelaksanaan deklarasi bersama PMTK di PPWG Zentrum GBKP Kabanjahe. SUMUTBERITA.com/dok
PENULIS: RED