Isak Tangis Siswa SD Pecah di TPU Salit, Mikael: Didatangi Sudi Aku Buk!

banner 468x60

KARO, SUMUTBERITA.com – Hari itu kabut hitam terlihat jelas menyelimuti langit. Alam pun seolah memberi tanda bahwa Sudi Investi Pasaribu (12) tengah bersedih melihat kehadiran teman serta wali sekelasnya dari SD 040444 Kabanjahe, Selasa 6 Agustus 2024.

Ya, Sudi kedatangan puluhan teman dan wali kelasnya di tempat peristirahatan terakhirnya di TPU Desa Salit, Kec. Tigapanah, Kab. Karo. Makam Sudi berdampingan dengan ayah dan ibunya, Rico Sempurna Pasaribu dan Elfrida Br Ginting. Keponakannya, Louin Arlando Situngkir (3) dikubur secara terpisah.

banner 336x280

Sudi mestinya masih berhak menikmati masa bermain dengan rekan sekelasnya. Umurnya belum dewasa. Pun demikian, ia harus ikut menanggung resiko atas profesi ayahnya. Dinihari itu, ia juga ikut dibakar. Bebas Ginting jadi aktor dalam rencana pembakaran itu.

Di antara puluhan anak SD itu, Mikael jadi orang yang paling terpukul atas kepergian Sudi. Mereka adalah teman karib semasa menimba ilmu bersama di sekolah. Wajah Mikael spontan berubah setiba di makam sohibnya. Ia menangis sejadi-jadinya.

Apalagi, ia bercerita jika arwah Sudi masih gentayangan. Bahkan, Sudi mendatanginya lewat mimpi, beberapa hari pasca peristiwa terjadi. “Didatangi Sudi aku buk!,” ucap Mikael kepada EL, wali kelas mereka di Kelas 5 SD 040444 Kabanjahe.

Penuturan mimpinya membuat Mikael kian menangis tersedu-sedu. Wajar saja, Sudi adalah sosok yang selalu menemani Mikael, baik saat belajar maupun bermain di sekolah. Seluruh teman sekelas Sudi kian terhanyut dalam kesedihan. Semuanya menangis, termasuk wali kelas.

Mikael ternyata bukan satu-satunya teman sekelas yang mengalami mimpi kedatangan Sudi. Masih ada Rangga, Deo, dan Palma.

Seperti dikisahkan Rangga. Ia mengaku bermimpi tentang Sudi, beberapa hari sebelum peristiwa menimpa Sudi dan keluarganya. Saat itu, Rangga memimpikan dirinya tengah berenang di sebuah kolam bersama Sudi dan teman mereka yang lain.

Seusai berenang, mereka lantas mengkemasi barang-barang dan berencana untuk pulang. Namun di mimpi itu, hanya Sudi yang tak mau diajak pulang. Ia tetap berada di dalam kolam renang hingga ia akhirnya di tinggal pulang oleh teman-temannya.

“Mungkin mimpi itu menyiratkan bahwa Sudi akan pergi untuk selamanya. Beberapa hari setelah Rangga bermimpi, kami dapat kabar Sudi meninggal karena terbakar. Sudi juga datang ke mimpi Mikael. Sepertinya dia mau bercerita banyak ke temannya,” ujar EL, wali kelas Sudi.

Suasana itu kian membuat membuat hati terenyuh. Sambil menabur bunga, EL juga meletakkan buku di atas makam Sudi. “Ini bukumu di Surga yak Nak. Tuliskan apa yang mau kau tulis. Tenanglah bersama Tuhan. Jangan lagi datang-datang ya Nak, dunia kita sudah berbeda,” ucapnya.

Hariaty Br Tarigan, salah seorang guru SD 040444 Kabanjahe menuturkan jika kehadirannya mereka di makam Sudi telah membuatnya lega. “Sudah lega. Keinginan kami ziarah dan berdoa di makam anak kami Sudi dan kedua orang tuanya sudah tercapai. Semoga Sudi tenang disana,” ujar Hariaty.

Pada ziarah itu, siswa SD 040444 Kabanjahe turut didampingi kakak kandung Sudi, Eva Meliani Br Pasaribu bersama abang iparnya, Rado Frandika Situngkir. Eva, Rado, wali kelas, dan teman sekelas Sudi terlihat menggelar doa usai menabur bunga di atas ketiga makam itu.

Teks foto: Wali kelas dan teman sekelas dari SD 040444 Kabanjahe saat menggelar ziarah dan doa bersama di makam Sudi Pasaribu dan kedua orang tuanya di TPU Desa Salit. SUMUTBERITA.com/ist

PENULIS: RED

banner 336x280

BERITA TERKAIT

BERITA REKOMENDASI