KARO, SUMUTBERITA.com – Berdalih hasil kesepakatan bersama warga desa, Kepala Desa (Kades) Sukanalu, Kec. Namanteran, Kab. Karo, Ngampeken Sitepu merencanakan perambahan hutan untuk pembukaan lahan di areal hutan Sagan Taneh, Kec. Namanteran.
Areal hutan yang terletak di kawasan jalan tembus Karo-Langkat atau dalan jahe ini notabene adalah kawasan hutan negara.
Berdasarkan informasi yang dihimpun SUMUTBERITA.com belum lama ini, pembukaan lahan tersebut diperuntukkan bagi warga sebagai lahan untuk bertani. Terkait itu, pihak Desa Sukanalu telah mengeluarkan pengumuman kepada warga desa terkait rencana tersebut.
Pengumuman itu disampaikan dengan bahasa daerah Karo dan disebar melalui aplikasi pesan WhatsApp.
Dalam pengumuman itu tertulis, pembukaan lahan pertanian tersebut merupakan tindaklanjut dari hasil kesepakatan masyarakat desa saat menggelar pertemuan di kawasan Zentrum Kabanjahe pada tanggal 22 Juli 2024 lalu.
Dalam pengumuman itu menerangkan, bagi masyarakat Desa Sukanalu yang belum memiliki ladang atau lahan tani di hutan Sagan Taneh, agar mendaftarkan diri ke Kantor Kepala Desa Sukanalu dan wajib memenuhi beberapa persyaratan yang diberlakukan.
Adapun syarat tersebut yakni, untuk 1 Kepala Keluarga (KK) akan mendapat lahan tani seluas 1 hektar. Meski demikian, lahan itu tak diberi secara cuma-cuma. Untuk 1 KK dikenakan pungutan berdalih biaya tumbang sebesar Rp 2.700.000 per hektar.
Untuk memuluskan rencana itu, pihak Desa Sukanalu juga memberlakukan sistem cicil. Masyarakat dapat memberi DP atau uang muka lebih dulu sebesar Rp 500.000, namun diwajibkan untuk melakukan pelunasan pasca dilakukan penumbangan pohon di areal hutan itu.
Selanjutnya, masyarakat akan menerima lahan yang terletak dibelakang Masjid Sagan Taneh itu, namun pembagiannya dilakukan dengan cara diundi atau cabut nomor.
Sejak data tersebut diperoleh wartawan, rencana yang digagas Kades Sukanalu tersebut berjalan cukup mulus. Tak tanggung-tanggung, sebanyak 43 KK warga Desa Sukanalu sudah melakukan pendaftaran ke pihak desa.
Teks foto: Salah satu kawasan hutan yang telah gundul dengan temuan kayu olahan di kawasan jalan tembus Karo-Langkat beberapa waktu lalu. SUMUTBERITA.com/ist
PENULIS: RED