KARO, SUMUTBERITA.com – Jalan Irian adalah sebuah kawasan yang diapit dua kelurahan yaitu Kelurahan Lau Cimba dan Padang Mas di Kota Kabanjahe. Daerah yang berada di sudut kota Kabanjahe ini dikenal sebagai sentra atlet wushu sanda di Kabupaten Karo.
Terhitung sejak 2012 lalu, atlet sanda dari Jalan Irian berhasil meraih medali emas di ajang PON XVIII yang digelar di Riau. Pemuda Jalan Irian pertama yang sukses meraih medali emas di ajang PON tercatat atas nama Hendrik Tarigan.
Atlet sanda berprestasi lainnya yang berasal dari Jalan Irian adalah Dasman Tua Simbolon. Bersama Hendrik Tarigan, Dasman Tua Simbolon menyumbangkan medali emas untuk Sumut di ajang PON XIX Jawa Barat 2016.
Atlet Sanda berbakat dan potensial dari Jalan Irian terus bermunculan dari waktu ke waktu. Pada 2021 lalu, pesanda Jalan Irian Roberto Manik tampil di partai final PON Papua meski akhirnya hanya memperoleh medali perak.
Satu hal tak terbantahkan, Jalan Irian adalah daerah yang banyak melahirkan atlet sanda andal untuk Sumut. Kunci keberhasilannya adalah proses regenerasi yang terus berjalan secara berkelanjutan.
Pada PON XXI Aceh-Sumut 2024, tradisi raihan emas PON yang sempat berhenti kembali berlanjut. Atlet sanda Jalan Irian yang mengukir namanya sebagai peraih medali emas PON adalah Fereddy Sinaga.
Selain Fereddy Sinaga yang turun di kelas 52 Kg Putra, ada juga Roberto Manik yang memperoleh 1 perak di kelas 75 kg putra dan Ydris Talenta Barus di kelas 48 kg putra dengan perolehan 1 perunggu.
Hingga saat ini Jalan Irian tidak pernah berhenti menghasilkan pesanda-pesanda yang berprestasi di tingkat daerah maupun nasional.
Teks foto: Kawasan Jalan Irian Kabanjahe, Kabupaten Karo. Daerah ini merupakan kawasan penghasil pesanda berprestasi yang kerap meraih medali emas di cabor wushu sanda di setiap perhelatan PON. SUMUTBERITA.com/dok
PENULIS: HARIANTO LIMBONG