KARO, SUMUTBERITA.com – Deputi II Kantor Staf Presiden (KSP), Abetnego Panca Putra Tarigan mengenang perjalanan masyarakat Liang Melas Datas (LMD) menuju Istana Negara untuk bertemu Presiden RI, Joko Widodo pada tahun 2021 lalu. Banyak pihak yang sempat meremehkan perjuangan itu.
“Itu saya lihat di beberapa media. Bahkan, orang pemerintahan sendiri bilang: ‘La kari jelas e, la i alo-alo’. Artinya: Nggak jelas nanti itu, nggak akan diterima,” ungkap Abetnego bersama Edy Suranta Bukit di hadapan 1.000-an warga LMD di Losd Desa Kutambelin, Kecamatan Laubaleng, Senin (14/10/2024) malam sekira pukul 23.52 WIB.
Meski demikian, Abetnego memandang jika perjuangan perwakilan warga LMD itu merupakan sesuatu yang layak untuk diperjuangkan. Karena, kata dia, secara umum orang-orang akan melakukan aksi protes atas kerusakan infrastruktur jalan dengan menanam pisang atau bahkan menutup akses jalan itu.
Menurut calon bupati Karo bernomor urut 1 ini, cerita soal kedatangan warga LMD ke Istana Negara menjadi menarik bahkan menjadi motivasi bagi dirinya, karena warga LMD datang dengan membawa hasil panen pertanian yang terbaik dari kampung halamannya.
“Mungkin nggak banyak yang memikirkan ini. Tapi saya memikirkan waktu itu, inilah cara orang Karo untuk menyampaikan protesnya, inilah cara orang Karo untuk mengatakan bahwa: ‘hei pemerintah, kami sudah bekerja menanam jeruk dan ini hasilnya bagus. Kami mau bertanya: apa yang kalian kerjakan untuk kami’,” terang Abetnego.
Hal inilah yang melatari Abetnego untuk mendukung sepenuhnya aksi yang dilakukan warga LMD kala itu. Imanta Ginting sebagai Tenaga Ahli KSP bersama sejumlah koleganya yang sudah lebih dulu menerima laporan soal rencana kehadiran warga LMD, lantas melaporkan informasi itu kepada Abetnego.
“Saya di telepon sama impal kami, Imanta Ginting, bang Idris, ada juga Hendra. Bang, ini gimana ini bang? Saya bilang: diusahakan aja, nanti saya coba komunikasi dari jalur-jalur yang ada. Terus, dalam perjalanannya sudah sampai Pelabuhan Merak. Ini belum juga ada kepastian,” urainya.
Mengingat waktu yang terbilang mepet, Abetnego lantas kembali meyakinkan Imanta. Ia berujar: “Sampaikan ke teman-teman, kalau bapak presiden tidak bisa menerima, saya usahakan pak Moeldoko sebagai Kepala Staf Kepresidenan yang menerima. Kalau pak Moeldoko juga berhalangan karena ada tugas ke luar kota, saya yang akan menerima di istana,” kenang Abetnego.
Usaha keras yang diperjuangkan Abetnego untuk warga LMD, merupakan satu komitmen yang wajib dipegang bahwa: Dalam setiap perjuangan itu, wajah-wajah orang yang berjuang itu harus dijaga. Ia juga berkomitmen: Warga jangan sampai malu. Datang dan hanya di gerbang, teriak-teriak untuk minta diperhatikan.
“Puji Tuhan, bapak presiden mau menerima. Saya yakin, bapak presiden juga mau menerima ini karena pemikiran-pemikiran bahwa ada masyarakat yang sudah bekerja, sudah sungguh-sungguh menanam pertaniannya, tapi menghadapi kendala karena infrastruktur jalan yang rusak,” ucapnya.
Lebih jauh, eks Direktur Eksekutif WALHI ini mengungkap, upaya mempertemukan warga LMD dengan Presiden Jokowi, sama sekali tidak ia beritahukan ke siapapun. Sebab, ia menginginkan jika perjuangan tersebut benar-benar adalah perjuangan masyarakat.
“Bisa ditanya tim yang berangkat. Ada tidak politisi-politisi Karo di istana waktu itu? Tidak ada. Saya memang merahasiakan. Jam tiga diterima presiden waktu itu, saya diam saja. Saya nggak mau bilang. Karena di kita ini juga ada kebiasaan, semua mau ambil panggung. Saya katakan, panggungnya adalah panggung masyarakat,” tegas Abetnego.
Ia juga menerangkan, sebagian warga yang saat itu tidak bisa diterima Presiden Jokowi, menunggu di ruang kerjanya di Bina Graha. Mereka akan berkesempatan melihat langsung Jokowi saat berlangsungnya konferensi pers bersama para awak media.
“Saya pribadi mau mengatakan bahwa ini adalah perjuangan murni masyarakat. Ini harus kita dukung. Jadi, untuk semua orang tua kami, anak-anak kami, adek-adek kami, perjuangan kita di LMD ini belum selesai. Masih ada masalah-masalah yang kita hadapi. Kita akan bereskan semua itu,” tegas Abetnego disambut semarak tepuk tangan warga LMD.
Teks foto: Abetnego Tarigan (kanan) dan Imanta Ginting (kiri) bercengkrama bersama Setia Sembiring (tengah), salah satu perwakilan warga LMD yang bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara. SUMUTBERITA.com/dok
PENULIS: RED