KARO, SUMUTBERITA.com – Tokoh masyarakat Karo, Brigjen TNI (Purn) Jusua Ginting, S.IP memandang kondisi Kabupaten Karo di era saat ini dalam kondisi darurat. Maraknya berbagai penyakit masyarakat dan kegiatan yang menyimpang, telah mengikis adat budaya masyarakat Karo.
Jusua menerangkan, Kabupaten Karo sejak dulu merupakan daerah yang begitu kental dengan adat budayanya. Meski demikian, tumbuh kembangnya berbagai penyakit masyarakat tadi, berdampak sangat buruk bagi adat budaya dan kehidupan sosial masyarakat.
“Saya dapat informasi dari beberapa masyarakat, termasuk ada keluarga saya juga, dia ingin bercerai dengan suaminya yang terlibat narkoba. Dia mau mengajukan cerai juga tidak bisa, karena dia diancam oleh suaminya. Jadi, inilah kondisi sekarang,” ungkap Jusua Ginting, Kamis (14/11/2024).
Di sisi lain, Jusua juga mengungkap tentang buruknya pengelolaan pasar berikut dengan penataan kawasan parkir di Karo. Dalam konteks Pilkada Karo, ia berharap agar pemimpin yang terpilih kedepannya harus segera bergerak untuk membenahi pasar dan perparkiran.
“Ini harus betul-betul diperhatikan oleh pemimpin terpilih nantinya. Jadi, cintalah terhadap Tanah Karo. Jangan cinta hanya saat kampanye saja. Setelah nanti dipilih masyarakat, bangunlah Tanah Karo ini sehingga benar-benar menjadi Taneh Karo Simalem,” harap Jusua.
Bangkitkan Kembali Siosar
Siosar, salah satu kawasan di Karo yang menjadi destinasi wisata mengagumkan. Sempat ramai dan populer dalam waktu yang tergolong singkat, namun “Negeri Diatas Awan” ini mendadak jadi kawasan mati. Tingginya minat wisatawan sejak awal, kini berubah hingga 180 derajat.
Jusua Ginting sangat menyayangkan kondisi Siosar yang kini sangat sepi. Padahal, kata dia, Siosar adalah kawasan dengan potensi wisata yang luar biasa. Menurutnya, sulit mendapatkan tempat seperti Siosar, kawasan dengan udaranya yang sejuk serta pemandangan alam yang sangat indah.
“Awalnya Siosar ini menjadi idola bagi pengunjung. Tapi sekarang ini jadi sepi. Kenapa? Terlalu banyak kutipan-kutipan. Selain itu, pengusaha tempat wisata juga mengenakan biaya yang begitu tinggi terhadap pengunjung. Baik tiket masuk maupun makan-minum,” ungkap Jusua.
Di samping itu, Jusua juga menekankan pentingnya sikap ramah masyarakat terhadap wisatawan yang berkunjung ke Karo. Ia mencontohkan tingginya minat kunjungan wisatawan ke Yogyakarta. Sikap ramah masyarakat setempat kepada pengunjung menjadi kunci utama.
“Saya baru pulang dari Magelang ke Yogyakarta. Reuni saya di sana. Itu bisa puluhan bus datang dari berbagai daerah. Karena mereka itu melayani wisatawan dengan cukup baik. Termasuk Bali. Kenapa Bali itu jadi idola? Selain view-nya yang bagus, masyarakatnya juga ramah,” tuturnya.
Untuk itu, ia mengajak semua masyarakat Karo untuk memberikan sopan santun dan sikap ramah dalam menyambut para wisatawan. Hal ini dimaksudkan agar Karo dapat menghasilkan pendapatan daerah yang nantinya dapat dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk fasilitas umum.
“Mari kita kembangkan kembali daerah kita. Bukan hanya Siosar, masih banyak tempat wisata di Karo yang luar biasa. Sekarang saja masih banyak wisatawan yang datang. Apalagi kalau dikelola dengan baik. Karena dari awal, lebih 700 orang yang mendapat kehidupan di Siosar ini,” jelasnya.
Dukung Abetnego Tarigan
Berkaca dari berbagai persoalan yang ada, Jusua Ginting memandang Kabupaten Karo sangat membutuhkan pemimpin yang benar-benar cinta terhadap daerah ini. Kecintaan ini, menurut Jusua, dapat dilihat dari berbagai perbuatan baik yang telah dilakukan pemimpin itu di daerahnya jauh-jauh hari.
Secara pribadi, ia menentukan seorang pemimpin melalui bibit, bebet, dan bobot. Dari kriteria itu, Jusua Ginting menilai Abetnego Tarigan sebagai calon bupati Karo yang berpasangan dengan Pt. Edy Suranta Bukit merupakan sosok yang tepat untuk memimpin Kabupaten Karo lima tahun kedepan.
“Saya mengajak masyarakat Karo untuk memilih impal saya Abetnego Tarigan di Pilkada Karo. Saya melihat bagaimana track record-nya. Dia sosok yang mampu bekerja dengan baik. Dia punya integritas yang baik, sopan dan cerdas. Bagi saya, Abetnego adalah yang terbaik,” tegas Jusua.
Ia menilai, ketiga pasangan calon bupati dan wakil bupati Karo pada Pilkada 2024 sama-sama punya latar belakang yang baik. “Saya tidak menganggap dua calon lainnya tidak bagus. Tapi menurut saya Abetnego Tarigan adalah orang yang the best. Abetnego menang, masyarakat Karo senang,” pungkas Jusua.
PENULIS: RED