KARO, SUMUTBERITA.com – Jemaat Gereja Kristus Rahmani Indonesia (GKRI) Yosua Berastagi mendoakan pasangan calon bupati dan wakil bupati Karo nomor urut 1, Abetnego Tarigan dan Pt. Edy Suranta Bukit jelang pelaksanaan Pilkada Karo 27 November 2024 mendatang.
Dalam kesempatan ini, jemaat GKRI Yosua Berastagi menggelar ibadah dan doa bersama dengan Abetnego-Edy (ABDI) beserta rombongan. Ibadah berlangsung dengan khusyuk dan penuh sukacita diiringi lagu-lagu pujian dan penyembahan.
Pdt. Andi Sastra Ginting dalam khotbahnya menyampaikan, pemimpin itu harus punya hubungan dengan Allah. Seorang pemimpin harus menyampaikan permohonannya kepada Tuhan. Melalui permohonan tersebut, kata dia, Tuhan pasti akan membuat keputusan terbaik.
“Pemimpin itu harus mengandalkan Tuhan Allah dalam setiap langkahnya. Dalam konteks Pilkada Karo, kita butuh pemimpin yang bersekutu dengan Allah. Dengan demikian, pemimpin itu akan dapat membuat keputusan terbaik seturut dengan Firman Tuhan,” ucap Andi Sastra.
Ia mengungkap, banyak orang yang kerap mengkait-kaitkan soal nasib dan retak tangan untuk bupati atau kepala daerah yang terpilih di Pilkada. Meski demikian, Andi Sastra tak sependapat dengan itu. Ia meyakini, semua hal yang tengah kita jalani, tetap berpedoman ke Alkitab.
“Kebanyakan orang percaya tentang nasib dan takdir. Tapi sebagai orang beriman, kita lebih percaya kepada Allah. Saya percaya, dalam satu kemenangan itu, ada bagian Tuhan, ada bagian kita. Jika Tuhan telah berfirman bahwa kita akan menang, maka tidak ada satu orang pun yang bisa menghambatnya,” kata Andi.
Ia mengisahkan pertarungan akbar olahraga tinju pada tahun 1996 silam yang mempertemukan dua petinju kelas berat dunia, Mike Tyson dan Evander Holyfield. Kala itu, kata Andi, semua orang meragukan kemampuan Evander karena ia mengidap penyakit jantung.
Di sisi lain, Mike Tyson adalah petinju yang sangat ditakuti lawan-lawannya. Menurut Andi Sastra dalam satu buku yang ia baca, Evander saat itu menjalani sesi latihan dengan memutar lagu-lagu gereja serta mempersiapkan dirinya dengan baik untuk menghadapi Mike Tyson.
“Saat masuk ke dalam ring tinju, Evander pakai jubah bertuliskan: Semua perkara dapat ku tanggung dalam Dia. Dia memberi kekuatan kepadaku. Meski di awal semua orang meragukannya, tapi dia akhirnya (Evander) menang. Kuncinya adalah hubungan kita dengan Tuhan,” kenang Andi Sastra.
Lebih lanjut, Andi mengungkap bahwa nasib itu hanya dapat dikalahkan oleh doa. Ia meyakini, Abetnego-Edy bersama seluruh tim telah bekerja maksimal untuk menghadapi Pilkada Karo. Untuk itu, ia meminta agar kerja keras itu harus tetap disertai doa dan permohonan kepada Tuhan.
“Hubungan kita dengan Tuhan akan menentukan hari depan kita. Kepada Bapak Abetnego dan Edy Suranta, tetaplah bersekutu dengan Tuhan untuk perubahan Tanah Karo. Jangan pernah ragu selama kita telah berserah kepada Tuhan Allah. Yakinlah, Tuhan akan beri yang terbaik,” pungkasnya.
Berdasarkan amatan SUMUTBERITA.com, ibadah dan doa bersama ini turut dihadiri oleh istri Abetnego Tarigan, Maria Cristina Guerrero Br Sitepu dan istri Edy Suranta Bukit, Ernawati Br Sembiring. Selain itu, tampak hadir tokoh Karo Brigjen TNI (Purn) Jusua Ginting, S.IP.
PENULIS: RED