GBKP Desak Pemkab Karo Pindahkan RSU Kabanjahe Juni 2025

GBKP - RS Murni Teguh Jalin Kerjasama

banner 468x60

KARO, SUMUTBERITA.com – Moderamen Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) menyebut Rumah Sakit Umum (RSU) Kabanjahe harus pindah secara bertahap mulai bulan Juni 2025 mendatang. Hal ini sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati antara GBKP dengan Pemkab Karo.

Untuk diketahui, Moderamen GBKP secara resmi memperoleh pengakuan atas kepemilikan lahan RSU Kabanjahe setelah 16 tahun. Badan Pertanahan Nasional (BPN) Karo akhirnya menerbitkan Sertifikat Hak Milik Tanah Kompleks RSU Kabanjahe atas nama GBKP, Kamis 18 Agustus 2016 silam.

banner 336x280

Pada Sidang Kerja Majelis Sinode GBKP di Retreat Center GBKP Sukamakmur, Sibolangit, Jumat 26 Oktober 2018 silam, RSU Kabanjahe secara de facto dinyatakan sah milik Moderamen GBKP. Kedua belah pihak, GBKP dan Pemkab Karo kemudian menandatangani perjanjian pinjam pakai lahan dan bangunan RSU Kabanjahe.

“Sesuai kesepakatan, RSU Kabanjahe harus pindah pada bulan Juni 2025. Meski demikian, kita masih mengizinkan peroperasian unit-unit medis penting yang masih akan dijalankan oleh RSU Kabanjahe,” ungkap Sekretaris Umum Moderamen GBKP, Pdt. Yunus Bangun, M.Th kepada sejumlah wartawan di kantor Moderamen GBKP belum lama ini.

Yunus menyebut, urgensi pemindahan lokasi RSU Kabanjahe menyusul terjalinnya perjanjian kerjasama antara Moderamen GBKP dan RS Murni Teguh Zending terkait pendirian rumah sakit di lahan GBKP yang hingga saat ini masih dioperasikan oleh RSU Kabanjahe.

“GBKP sebelumnya telah melaksanakan peletakan batu pertama untuk renovasi dan pembangunan RS Murni Teguh Zending di kawasan lahan GBKP yang saat ini masih dioperasikan oleh RSU Kabanjahe. Perjanjian kerjasama antara GBKP dan RS Murni Teguh Zending disepakati selama 30 tahun,” jelas Yunus.

Ia menegaskan, lahan tersebut merupakan warisan dari Nederlandsch Zendeling Genootschap (NZG) atau Serikat Misionaris Belanda kepada GBKP. Lahan itu, kata dia, awalnya juga diberikan untuk pelayanan kepada masyarakat. Oleh karena itu, GBKP merasa berutang untuk meneruskan misi pelayanan tersebut.

“Karena GBKP tidak memiliki dana yang cukup, maka kita menawarkan kerjasama ke beberapa rumah sakit. Sesuai dengan kebutuhan yang ada, GBKP akhirnya menyepakati kerjasama dengan RS Murni Teguh. Masyarakat juga harus tahu. Secara penelitian, kita masih butuh empat sampai lima rumah sakit lagi baru seluruhnya sudah memenuhi kebutuhan,” kata dia.

Untuk tipe rumah sakit, pada tahap awal pihaknya berharap minimum dapat diwujudkan sesuai standar yang dapat melayani masyarakat secara prima.

“Itu nanti bertahap, tidak langsung sekaligus investasinya masuk. Mungkin tahap awal sekitar 50 miliar. Saya tegaskan kembali, lahan itu bukan dikontrakkan, tapi kita bekerjasama. Sesuai kesepakatan, GBKP menanam saham sebesar 10 persen,” paparnya.

Ia menyebut, keuntungan dari saham itu nantinya akan dikembalikan kepada jemaat GBKP untuk pelayanan. “Maksudnya jemaat tidak langsung mendapat manfaat. Tapi dari keuntungan itu jemaat-jemaat yang berobat ke RS Murni Teguh kita subsidi nantinya. Kita akan buat program untuk jemaat,” ungkapnya.

Saat ini, lanjut Yunus, proses pembangunan RS Murni Teguh sudah dilakukan secara bertahap. Hal ini dimaksudkan agar aktivitas pelayanan kesehatan tidak berhenti di lokasi tersebut sebelum RSU Kabanjahe berpindah ke Desa Lingga.

“Jangan sampai pelayanan berhenti total. Karena kalau rumah sakit sudah sempat berhenti, itu sangat sulit sekali membangkitkannya. Jadi akan kita lakukan secara bertahap dan sama sekali tidak mengganggu operasional yang saat ini masih dilakukan oleh RSU Kabanjahe,” jelasnya.

Ia menerangkan, seyogianya kontrak atas perjanjian sewa menyewa lahan dan sebagian bangunan milik GBKP oleh RSU Kabanjahe, sudah berakhir sejak akhir tahun 2024 lalu. Namun, Pemkab Karo masih meminta perpanjangan waktu mengingat RSU Kabanjahe sedang dalam proses pembangunan.

“Selain itu kita juga mempertimbangkan pelayanan masyarakat. Kita juga menginginkan agar masyarakat tidak terganggu. Tetapi juga kita mendesak supaya prosesnya dilakukan secepatnya Artinya, supaya mereka (Pemkab Karo) juga fokus,” tutur Yunus.

Disinggung terkait bangunan yang akan digunakan untuk pelayanan medis, Yunus menyebut pada tahap awal RS Murni Teguh masih akan merenovasi bangunan yang sebelumnya digunakan RSU Kabanjahe. Rencananya, tahun depan akan dilakukan pembangunan gedung yang baru.

“Denah gambarnya itu sudah selesai semua. Mungkin nanti ada sebagian yang naik (gedung bertingkat). Tapi itu tadi dulu ya untuk tahap awal supaya operasional sudah mulai dapat berjalan. Untuk fasilitas juga semua nanti akan diperbaiki,” ungkapnya.

Untuk itu, ia mengharapkan kepada Bupati dan Wakil Bupati Karo yang baru, Antonius Ginting dan Komando Tarigan agar berkonsentrasi dalam program pemindahan lokasi RSU Kabanjahe ke Desa Lingga.

“Karena kita semata-mata bukan untuk diri kita. Artinya, bukan untuk rumah sakit zending atau RS Murni Teguh Zending itu saja yang maju, tetapi juga rumah sakit milik Pemda Karo bisa memiliki kualitas yang baik supaya masyarakat dapat terbantu,” harapnya.

PENULIS: RED

banner 336x280

BERITA TERKAIT

BERITA REKOMENDASI