Teatrikal Jalan Salib Warnai Perayaan Jumat Agung di Gereja Katolik SPP Kabanjahe

 

KARO, SUMUTBERITA.com – Pertunjukan teatrikal jalan salib warnai perayaan Jumat Agung di Gereja Katolik, Paroki Santo Petrus dan Paulus, Jalan Irian, Kabanjahe, Jumat (18/4/2025). Drama ini menggambarkan kisah sengsara Yesus saat melakukan prosesi jalan salib hingga wafat di kayu salib.

Berdasarakan amatan SUMUTBERITA.com, ratusan umat Katolik sangat antusias mengikuti devosi jalan salib yang dimulai sejak pukul 09.00 WIB di halaman Gereja Katolik, Paroki Santo Petrus dan Paulus (SPP) Kabanjahe. Teatrikal ini diperagakan oleh puluhan Orang Muda Katolik (OMK).

Teatrikal jalan salib memperagakan pakaian Yesus ditanggalkan lalu di dicambuk dan disiksa oleh prajurit Romawi. SUMUTBERITA.com/Dok

Pada prosesi jalan salib ini, sosok Yesus diperankan oleh Ketua OMK, Paroki SPP Kabanjahe, Maldi Gregorius Barus. Adegan diawali dari Taman Getsemani saat Yesus ditangkap prajurit Romawi usai berdoa kepada Tuhan hingga disalibkan dan wafat di Bukit Golgota.

Seluruh pemeran mengenakan kostum dan alat peraga sebagaimana dalam kisah sengsara Yesus, seperti properti tombak dan perisai prajurit Romawi. Seluruh prajurit ini digambarkan gagah dan berbadan tegap.

Yesus memanggul kayu salib menuju Bukit Golgota sambil dicambuk oleh prajurit Romawi pada teatrikal jalan salib di halaman Gereja Katolik SPP Kabanjahe. SUMUTBERITA.com/Dok

Mereka sempat bentrok dengan murid-murid Yesus yang berusaha menghalangi saat Yesus akan ditangkap. Bahkan seorang diantara murid Yesus, yakni Petrus memotong salah satu telinga prajurit itu. Adegan pertengkaran dikoreografikan sedemikian rupa agar terlihat lebih teatrikal.

Adegan berpindah ke penghakiman Yesus di hadapan Pontius Pilatus, Gubernur Romawi yang berkuasa di Yudea. Pilatus datang dengan gagah. Ia masuk dikawal dua serdadu yang juga membawa tombak dan perisai.

Simon dari Kirene membantu Yesus memanggul kayu salib sesuai perhentian ke 5 pada teatrikal jalan salib di halaman Gereja Katolik SPP Kabanjahe. SUMUTBERITA.com/Dok

Gerombolan rakyat Yahudi menyambut mereka di bagian bawah dengan cacian dan makian. Mereka ingin Yesus disalib. Tuduhan pun disampaikan oleh Imam Agung Kayafas. Atas paksaan dari orang-orang Yahudi, Pilatus pun menjatuhkan hukuman mati atas Yesus.

Peristiwa ini menandai awal perjalanan sengsara Yesus yang terangkum dalam 14 perhentian. Atas keputusan hukuman mati itu, Yesus kemudian mengalami sederet kisah sengsara di antaranya, dicambuk dan dimahkotai duri, memanggul salib-Nya, jatuh untuk pertama kalinya, berjumpa dengan ibunya.

Yesus jatuh untuk ketiga kalinya sesuai perhentian ke 9 yang diperagakan pada teatrikal jalan salib di Gereja Katolik SPP Kabanjahe. SUMUTBERITA.com/Dok

Selanjutnya, Yesus dibantu Simon dari Kirene, wajah Yesus diusap Veronika, jatuh untuk kedua kalinya, Yesus menghibur perempuan-perempuan yang menangisi-Nya, jatuh untuk ketiga kalinya, pakaian Yesus ditanggalkan, disalibkan, wafat di kayu salib, diturunkan dari kayu salib hingga Yesus dimakamkan.

Teatrikal ini begitu dramatis dan sangat dihayati umat Katolik. Tak sedikit umat menangis saat mengikuti setiap adegan perhentian yang dialami Yesus. Puncaknya, tangis umat semakin pecah pada adegan Bunda Maria menangis saat memangku jasad Yesus usai diturunkan dari kayu salib.

Bunda Maria menangis sambil memangku jasad Yesus usai diturunkan dari kayu salib pada teatrikal jalan salib di Gereja Katolik SPP Kabanjahe. SUMUTBERITA.com/Dok

Untuk diketahui, umat Katolik akan melaksanakan ibadat Jumat Agung pada sore hari ini sekira pukul 15.00 WIB. Sejumlah pengurus OMK Gereja Katolik SPP Kabanjahe yang ditemui menyebut persiapan ibadat Jumat Agung akan segera dilaksanakan usai teatrikal jalan salib.

PENULIS: RED