Bapa Suci Paus Fransiskus Wafat Sehari Setelah Paskah

JAKARTA, SUMUTBERITA.com – Pemimpin umat Katolik sekaligus kepala negara Vatikan, Paus Fransiskus, wafat di Vatikan, Roma, pada Senin (21/4/2025) atau waktu setempat. Paus Fransiskus meninggal dunia pada usia 88 tahun.

Melansir CNNIndonesia, Paus sempat dirawat pada Februari lalu karena menderita penyakit bronkitis kronis. Dia keluar dari rumah sakit pada 23 Maret lalu.

“Kepada saudara sekalian, dengan kesedihan mendalam, saya harus mengumumkan meninggalnya Bapa Suci Paus Fransiskus, pada 07.35,” kata Kardinal Farrell-pemegang wewenang administratif Vatikan saat Takhta Suci kosong-dalam siaran Vatican TV, yang dikutip Reuters.

Sang pemimpin umat Katolik dunia itu pernah berkunjung ke Indonesia tahun lalu. Kunjungan tersebut mendapatkan sambutan yang luar biasa dari publik Indonesia.

Paus Fransiskus lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio pada 17 Desember 1936 di Buenos Aires, Argentina. Ia merupakan Paus pertama dari Amerika Selatan dan juga Paus pertama dari ordo Serikat Yesus (Jesuit).

Ia dipilih menjadi Paus pada 13 Maret 2013 silam menggantikan Paus Benediktus XVI yang mengundurkan diri-suatu peristiwa langka dalam sejarah Gereja Katolik modern.

Dalam pernyataannya, Kardinal Farrell menyoroti warisan spiritual dan kemanusiaan yang ditinggalkan oleh Paus Fransiskus.

“Ia mengajarkan kita untuk hidup dalam nilai-nilai Injil dengan kesetiaan, keberanian, dan kasih universal, terutama bagi mereka yang termiskin dan paling terpinggirkan,” tutur Farrell.

Paus Fransiskus acap kali menggemakan pesan tentang kasih tanpa syarat, pengampunan, dan solidaritas lintas batas, baik dalam homili, dokumen resmi, maupun kunjungan pastoral ke berbagai penjuru dunia, termasuk ke daerah konflik, kamp pengungsi, hingga ke wilayah mayoritas non-Katolik.

“Dengan rasa syukur yang mendalam atas teladannya sebagai murid sejati Tuhan Yesus, kita menyerahkan jiwa Paus Fransiskus ke dalam kasih ilahi yang tak terbatas dan penuh belas kasih dari Allah Tritunggal,” lanjut Farrell dalam pengumumannya.

Kabar duka ini langsung disambut dengan lonceng kematian berdentang dari Basilika Santo Petrus dan sejumlah umat yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus tampak menundukkan kepala dalam doa. Bendera Vatikan pun dikibarkan setengah tiang sebagai tanda berkabung.