JAKARTA, SUMUTBERITA.com – Umat Katolik sedunia menanti pelaksanaan konklaf untuk pemilihan Paus baru pasca wafatnya Paus Fransiskus. Untuk menentukan pemimpin Gereja Katolik dan 1,4 miliar umatnya, Dewan Kardinal akan bertemu dalam konklaf di Kapel Sistina.
Melansir detikNews, konklaf akan digelar dengan penjagaan ketat dari Garda Swiss. Semua komunikasi dengan dunia luar akan diputus, termasuk jaringan telepon, internet, hingga media cetak. Kapel juga dilengkapi cerobong asap sebagai penanda hasil pemilihan.
Sebelum pemilihan, setiap kardinal mendapat kertas bertuliskan Eligo in Summum Pontificem meum (Saya memilih Pemimpin Tertinggiku) untuk menuliskan nama kandidat pilihan.
Kertas tersebut dimasukkan ke dalam piala khusus dan dihitung. Untuk menang, kandidat harus meraih suara dua pertiga dari total kardinal pemilih.
Jika tidak ada yang mencapai ambang suara, pemungutan suara diulang. Setelah 30 putaran tanpa hasil, pemilihan akan mengerucut pada dua kandidat teratas, yang keduanya tidak diperkenankan ikut memilih.
Asap hitam dari cerobong menandakan belum ada Paus terpilih. Jika suara mayoritas telah diraih, kertas suara dibakar dengan campuran kimia khusus hingga menghasilkan asap putih sebagai tanda terpilihnya Paus baru.
Bel gereja akan dibunyikan dan seorang kardinal diakon akan mengumumkan, “Annuntio vobis gaudium magnum. Habemus Papam!” (Saya mengumumkan kepada Anda kabar sukacita besar: kita memiliki Paus!).
Berikut sejumlah nama yang disebut-sebut sebagai calon pengganti Paus Fransiskus:
1. Kardinal, Peter Kodwo Appiah Turkson
Warga Negara: Ghana
Usia: 76 tahun
2. Kardinal, Pietro Parolin
Warga negara: Italia
Usia: 70 tahun
3. Kardinal, Luis Antonio Gokim Tagle
Warga Negara: Filipina
Usia: 67 tahun
4. Kardinal, Fridolin Ambongo Besungu
Warga Negara: Kongo
Usia: 65 tahun
Sebagai informasi, Vatikan telah mengumumkan jadwal pemakaman Paus Fransiskus yang akan digelar pada Sabtu (26/4) di alun-alun depan Basilika Santo Petrus. Sejumlah pemimpin dunia dan ribuan umat Katolik diperkirakan akan hadir dalam prosesi pemakaman tersebut.
EDITOR: RED