40 Hari Tewasnya Wartawan Karo, Pomdam I/BB Didesak Tetapkan Tersangka

banner 468x60

MEDAN, SUMUTBERITA.com – Proses penanganan penyidikan kasus tewasnya wartawan Tribrata TV, Rico Sempurna Pasaribu di Polda Sumut dan Pomdam I/BB berjalan lamban. Padahal, tewasnya Rico Sempurna Pasaribu bersama tiga anggota keluarganya sudah memasuki 40 hari.

Hingga saat ini, tidak ada kelanjutan hasil laporan di Polda Sumut yang dilayangkan anak korban, Eva Meliana Pasaribu. Demikian juga laporan di Pomdam I/BB, belum juga menunjukkan perkembangan apapun sejak dilaporkan.

banner 336x280

“Kami meminta agar penyidik Pomdam I/BB segera menetapkan tersangka dalam kasus ini. Jangan sampai kasus ini mengambang, tidak ada kejelasan,” kata Direktur LBH Medan, Irvan Saputra kepada wartawan, Rabu (8/8/2024).

Irvan mengatakan, saat melapor ke Polda Sumut dan Pomdam I/BB, semua bukti sudah diserahkan. Semestinya, pihak terkait bisa melakukan penyelidikan dan penyidikan dari bukti-bukti yang diserahkan LBH Medan dan tim KKJ Sumut. Sebab, kata Irvan, dari bukti-bukti yang ada, masih ada terduga pelaku lain yang belum diproses.

“Terduga otak pelaku dalam perkara ini masih belum diungkap ke publik. Kami khawatir, bahwa penyelidikan dan penyidikan di kepolisian maupun di Pomdam I/BB cuma terhenti pada tiga orang tersangka,” kata Irvan.

Dalam perkara ini, adapun tiga orang yang sudah dijadikan tersangka itu diantaranya Bebas Ginting alias Bulang, Yunus Syahputra Tarigan dan Rudi Apri Sembiring. Ketiganya patut diduga cuma orang suruhan saja.

Sebab, dari hasil rekontruksi yang digelar Polda Sumut, tersangka Bebas Ginting alias Bulang sebelum meminta Yunus dan Rudi membakar rumah Rico Sempurna Pasaribu, sempat bertemu dengan Koptu HB.

Koptu HB adalah oknum TNI yang disebut para saksi dan masyarakat di Kecamatan Kabanjahe sebagai terduga pengelola judi darat. Dalam rekontruksi Polda Sumut, Koptu HB bertemu dengan Bulang, memerintahkan mantan ketua OKP itu untuk segera menemui Rico Sempurna Pasaribu.

Perintah yang disampaikan Koptu HB kepada Bulang persis sebelum pembakaran rumah terjadi. Tapi sayangnya, sampai saat ini proses penyidikan terhadap Koptu HB juga buram. Koptu HB hingga kini belum dijadikan tersangka, meski semua bukti mengarah kuat pada oknum yang namanya cukup kesohor di Karo ini.

“Kami meminta agar penyidik Pomdam I/BB serius dalam menangani perkara ini dan meminta Pangdam I/BB terbuka, dan jangan ada yang ditutup-tutupi lagi,” tegas Irvan.

Ia mengatakan, bahwa dugaan pembunuhan berencana yang dialami Rico Sempurna Pasaribu dan keluarganya itu merupakan pelanggaran HAM berat.

Para pelaku telah melanggar Hak Hidup sebagaimana yang telah diatur dalam konstitusi negara Indonesia, yang diatur dalam UU No 39 Tahun 1999 Tentang HAM, Duham dan ICCPR. Sehingga, pelaku lain yang belum diproses hukum harus pula dijadikan tersangka secepatnya.

Ziarah, Doa, dan Tabur Bunga

Di sisi lain, para siswa SD Negeri 040444 didampingi Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Karo melakukan ziarah ke makam Sudi Investi Pasaribu (12). Sudi adalah anak dari Rico Sempurna Pasaribu yang ikut tewas dalam aksi dugaan pembunuhan berencana dengan cara pembakaran ini.

Dalam kesempatan itu, teman-teman korban di SD Negeri 040444 melakukan aksi tabur bunga di makam Sudi Investi Pasaribu di TPU Desa Salit di Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

Menurut Hariaty br Tarigan, guru yang mendampingi para siswa, mereka datang untuk mendoakan Sudi Investi Pasaribu agar tenang di sisi Tuhan. Terlebih, rekan-rekan almarhum sangat merindukan Sudi, sosok anak yang baik dan periang. 

“Ziarah ini dalam rangka kunjungan para siswa/siswi yang kehilangan salah satu temannya bersama kedua orang tuanya,” kata Hariaty.

Senada disampaikan Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Karo Erianto Perangin-angin. Ia berharap agar kasus ini bisa terungkap seterang-terangnya. Sehingga para korban bisa tenang di sisi Tuhan Yang Maha Esa. 

“Kami datang ziarah dan berdoa, dan berharap semua penyebab terkuak, serta almarhum pun sudah bisa tenang bersama Tuhan di surga,” pungkas Rianto.

Dalam ziarah itu, para siswa/i tampak menitikan air mata. Mereka merasa kehilangan atas kepergian Sudi Investi Pasaribu beserta kedua orangtuanya.

Teks foto: Para siswa SD Negeri 040444 serta wali kelas didampingi LPA Kab. Karo saat berziarah ke makam Sudi Investi Pasaribu belum lama ini. SUMUTBERITA.com/dok

PENULIS: RED

banner 336x280