TANAH KARO – SUMBER
Meski aktifitas Gunung Sinabung masih terus berlanjut, Kabupaten Karo masih tetap aman untuk dikunjungi wisatawan. Dalam hal ini, Pemkab Karo kembali menggelar Pesta Budaya Mejuah-juah, bertajuk meningkatkan kepedulian terhadap pengungsi Sinabung.
Ketua Panitia Pesta Budaya Mejuah-juah, Drs. Suang Karo-Karo didampingi Sekretaris Panitia Dinasti Sitepu S.Sos, usai menggelar rapat bersama stakeholder di Hotel Sinabung Internasional Resort Berastagi, Rabu (25/05/2016) mengatakan, kegiatan ini rencananya digelar selama 4 hari dimulai 28 – 31 Mei 2016 di Open Stage Taman Mejuah juah Berastagi.
Menurutnya, antusiasme dan animo masyarakat serta wisatawan untuk mengikuti dan menyaksikan berbagai acara yang digelar Pemkab Karo melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karo ini, terlihat cukup tinggi.
Direncanakan, kata dia, event ini dibuka oleh Menteri Pariwisata. “Event budaya ini merupakan ritual kebudayaan dan pariwisata, yang dikemas lebih menarik dan modern melalui nilai-nilai budaya daerah,” kata Suang.
Dijelaskan, pada perhelatan budaya tahunan ini, akan diperlombakan berbagai kegiatan tradisional yang identik dengan budaya Karo. Ada 11 perlombaan yang akan dipertandingkan dari 17 Kecamatan di Kabupaten Karo.
Diantaranya, lomba tari tradisional Lima Serangkai, lomba lukis ornamen Karo, lomba stand-up komedi Karo, lomba Perkolong-kolong, lomba pawai kontingen, lomba kuliner Cimpa Main Curse Set (dengan menu manuk cipera, jagung muda dan dawan), lomba catur Karo, lomba ukiran Gerga Karo, lomba Tare-tare dan Ndikar Karo yang penuh dengan nilai seni serta adat-istiadat daerah ini.
Menurutnya, jika dilihat pada tahun-tahun sebelumnya, kegiatan ini sukses dan mampu menggairah dunia kepariwisataan dan mendongkrak dunia wisata daerah ini. Tentunya, kata dia, dengan terselenggaranya event ini diharapkan tingkat kunjungan wisatawan asing, domestik maupun lokal akan membanjiri kota berhawa dingin ini.
“Dengan pagelaran Pesta Budaya Mejuah-juah, tentunya akan mampu menghipnotis wisatawan agar lebih betah dan bertahan disini untuk menyaksikan pertunjukan dan hiburan asli budaya Karo. Dalam menggalakkan pesta budaya ini, harus bergandeng tangan dan bersama-sama untuk mempromosikan unggulan objek wisata Tanah Karo,” ujar Asisten I Pemerintahan ini.
Namun disamping itu, tambahnya, kita juga harus menggairahkan kembali Tanah Karo melalui budaya dan seni. Menunjukkan bahwa kota wisata ini memiliki berbagai macam budaya serta daya tarik objek wisata. Mulai dari kesejukan udaranya, keindahan alam serta adat-istiadat dan keramah tamahan masyarakatnya.
“Dengan digelarnya Pesta Mejuah juah ini, diharapkan Kota Berastagi diharapkan bukan lagi sebagai tempat persinggahan. Melainkan menjadikan Berastagi jadi tujuan utama wisatawan,” terangnya.
Sementara, Dinasti Sitepu menambahkan, pesta budaya ini melibatkan seluruh komponen pemerintah di Kabupaten Karo. Termasuk dunia usaha dan kelembagaannya seperti pedagang, pemandu wisata, dan dunia perhotelan. Menurutnya, ini semua akan bergairah dan bersinergi dengan adanya kegiatan yang dilaksanakan.
“Mengingat hari “H” sudah semakin dekat, diperlukan partisipasi semua pihak untuk mensukseskan kegiatan ini. Tidak cukup dari pemerintah saja. Namun perlu peran serta semua pihak, baik perhotelan, pelaku wisata dan masyarakat Karo,” harapnya.
-
PARDI SIMALANGO